Pantai Sawarna ~ Sawarna Beach

Jadi pengen make rok booo ^^
Jadi pengen make rok booo ^^

Akhirnya awal tahun baru kemarin aku akhirnya jadi juga jalan ke Pantai Sawarna. Setelah rencana awal mau pergi akhir tahun tapi batal, tapi kemudian ikut awal tahun. Sahabatku yang ngajak aku ikut teman-teman komunitas pengajiannya.

Kami berangkat kira-kira jam 9 malam, naik elf carteran. Kami ke sana melalui rute Pelabuhan Ratu, Sukabumi. Daaan… Minggu pertama di awal tahun yang banyak dimanfaatkan orang-orang buat liburan membuat jalan yang menuju arah Sukabumi dari Bogor, muaceeet banget. Belum lagi ternyata ada perbaikan jembatan yang membuat jembatan hanya bisa dilewati bergantian pada masing-masing arah. Huuufff… 정말 힘들어…

Akhirnya, jam setengah lima kami nyampe juga di Desa Sawarna. Begitu keluar dari minibus, langsung terlihat pemandangan pinggir jalan dan halaman-halaman rumah penduduk yang dipenuhi oleh mobil-mobil pribadi yang kebanyakan ber-plat B, F dan D. Rupanya sebutan Hidden Paradise buat Sawarna benar-benar membuat banyak orang ingin menikmati dan membuktikan sebutan tersebut.

Baru nyampe penginapan jam 6
Baru nyampe penginapan jam 6

Selesai shalat subuh di mushala dan beristirahat sebentar di sana kami melanjutkan perjalan menuju penginapan. Untuk menuju penginapan yang ada di desa Sawarna tersebut kami menyeberangi jembatan gantung yang lebarnya kira-kira satu setengah meter. Jadilah kami dan para pengunjung lainnya agak jerit-jeritan ketika melewati jembatan tersebut. Dan juga jembatan gantung tersebut pun jadi setting potopiti bagi pengunjung.

Kami tiba di penginapan setelah berjalan hampir satu kilo jauhnya. Dan begitu nyampe ternyata kamar penginapan yang udah dipesan 5 baru tersedia 2 buah. Sisanya baru siang siang tersedia setelah pengunjung lainnya keluar.

Okelah gapapa. Kamar tersebut dibagi dua, satu buat cowok satu buat cewek. Jumlah cowok 6 orang, ceweknya ada 16 orang. Jadilah satu kamar empet-empetan di kamar cewek. Ada yang tidur-tiduran, ada yang gantian ke kamar mandi dan sebagian memilih duduk nyantai diteras kamar.

Teman2 baru
Teman2 baru

Aku dan beberapa teman lainnya memilih jalan-jalan ke pantai yang berada tidak jauh dari sana. Namanya Pantai Pasir Putih Ciantir. Walaupun masih pagi, ternyata pantainya udah banyak pengunjung. Di pinggir pantai banyak berdiri pondok-pondok dan warung yang konon katanya bisa ditongkrongi semalaman kalau pengunjung memilih tidak nginap di penginapan.

Area pantainya cukup besar dan panjang serta mempunyai ombak yang lumayan besar. Tapi sampai sejauh ini belum terlihat ‘hidden paredise’nya. Oke… Tunggu liat pantai yang lainnya untuk melihat hidden paradise tersebut.

Pulang dari Pantai Pasir Putih kami ngaso-ngaso bentar menunggu dipanggil sarapan. Sarapan nasi goreng. Rasanya lumayan enak (lumayan enaknya bukan karena emang lapar lo yaaa) dan sambelnya juga enak. Seger dan ngga pedes karena banyak tomatnya…hehehe. Abis itu pada siap-siap untuk jalan-jalan ke pantai Ciantir dan sekalian ke goa-goa yang ada di sepanjang pantai tersebut.

DSC00240Lumayan banyak juga goa-goa yang ada di sepanjang pantai aaaa tersebut. Tapi jujur aja aku dan beberapa orang berpendapat, kayanya goa-goa ini biasa aja tapi bisa dijadikan aset wisata di Sawarna ini.

Pantai Ciantir ini lumayan bagus lah. Kalau pantai ini dikelola dengan baik, bukan dikelola secara swadaya kaya gini pantai ini akan terlihat jadi lebih bagus. Tapi jangan sampai ya pantai ini dikelola oleh kaum kapitalis yang hanya mau mencari keuntungan secara pribadi ya. Maksudnya dikelola secara profesional tapi tetap melibatkan masyarakat dan penduduk di sana, seperti yang ini sudah dilakukan.

Selesai berpotopiti di pantai aaaa ini, kami melanjutkan perjalanan ke goa lalay yang berada di bagian timur Sawarna. Untuk menuju ke sana pengunjung kembali melewati jembatan gantung yang lainnya. Di bawah jembatan anak-anak kecil mandi mandi sambil berlompatan dari batu di pinggir kali. Jadi ingat masa kecil yang juga mandi terjun dan berlompatan di sungai.

DSC00270Aku dan beberapa teman ngga masuk ke goa karena kakiku kram. Kami menunggu di warung yang ada di sana. Lumayan dong menunggu sambil tidur-tiduran di balingbaling bambu eh bale bale bambu.

Perjalanan ke dalam gua ngga nyampe sejam kayanya. Abis dari goa lalay kami balik lagi ke penginapan untuk persiapan mau ke Tanjung Layar yang berupa pulau karang kembar yang yang berjarak sekitar 50 meter dari daratan. Karang kembar yang terdapat di Pantai Tanjung Layar ini menjadi ikon Pantai Sawarna.

28 comments

    • Hmmmm gimana ya Non… Pandangan tiap orang kan beda. Kalau kata aku sih ngga sebagus yang digembar-gemborkan yang katanya ‘hidden paradise’ gitu. Tapi lumayanlah buat liburan alternatif warga jakarta sekitarnya…

      Nah, kalau buat kamu yang udah liat pantai2 indonesia timur, rasanya mungkin tawar kali yaaa, hihihi

    • Hehehe… apa kabar kabar dirimu?

      Iya sih, ngga seperti yang dihebohkan orang2 yang katanya surga tersembunyi ya… 🙂 Banyak yang mempertanyakan juga, mana surga tersembunyinya…? hahaha

      Tapi karena perginya bareng-bareng teman jadi asyiikk asyik aja… 🙂

      • Alhamdulillah baik… Sama mbak kemrn agak terselamatkan karena datangnya bareng temen…
        Yg bikin males banget karena kita dapet tempat yg kamar mandinya ga banget, alias ga ada air haha… Asli bikin bete…

  1. pantainya cakep mana nggak terlalu rame ya mbak, jadi lebih berasa nikmatnya kalo nggak banyak pengunjung 😀

Leave a reply to Firsty Chrysant Cancel reply