Kota Solok Sumatera Barat

Hai… teman2… Kali ini saya akan bercerita tentang Solok, daerah kelahiran saya, daerah tempat saya dibesarkan. Tentunya daerah yang laling saya cintai. Meskipun saya senang tinggal di Jakarta tapi tempat terbaik bagi saya adalah Solok. Subyektif banget ya, ngga apapa lah. Namanya juga daerah sendiri, hehehe.

Oiya, Bicara tentang Solok, kita mau ngga mau, melihat ke belakang, ke sejarah. Solok secara wilayah adat, dulunya merupakan sebuah nagari saja. Nagari dalam sistem adat dan budaya minang semacam desa dalam pemerintahan Indonesia. Kalau dalam sistem Yunani, kayak polis gitulah.

Nagari Solok atau Kota Solok ini tidaklah luas. Hanya sekitar sekitar 57 km2 saja. Kecil kan? Kota ini berbatasan dengan Nagari Kuncia X Koto Diateh, Nagari Tanjuang Bingkuang, Nagari Kota Sani, Koto Baru dan juga Nagari Saok Laweh, Guguak Sarai, Gauang dan juga Muaro Paneh. Serta Nagari Selayo. Secara adat Nagari Solok ini termasuk ke dalam Kubuang XIII, atau Kubuang Tigo Baleh.

Kota Solok ini dilewati jalur kereta api pengangkut batu bara dari Sawahlunto menuju Padang. Sehingga karenaberada di persimpangan dan tersedia stasiun, Solok tumbuh berkembang menjadi daerah persinggahan seiring dengan perkembangan pertambangan Sawahlunto. Kota Solok menjadi kota percabangan jalan raya ke Padang, Bukittinggi dan arah Jambi, Sumatra Selatan, Jakarta.

Sebagai daerah persinggahan, di Nagari Solok tersedia pasar yang besar yang menopang kehidupan bagi nagari-nagari sekitarnya. Pada zaman dulu, hari pasar di Nagari Solok adalah hari Selasa dan Jumat. Kemudian Solok tumbuh menjadi kota perdagangan yang menyangga perekonomian dari daerah lain.

Nagari Solok juga menjadi ibukota pusat pemerintahan ibukota kabupaten Solok. kemudian nagari Solok menjadi Kotamadya Solok tahun 1970, sehingga ibukota Kabupaten Solok dipindahkan ke Nagari Koto Baru, 5 – 6 km dari Solok. Penetapan Nagari Solok menjadi Kotamadya Solok tanggal 16 Desember 1970. Kemudian tanggal ini diperingati sebagai Hari Jadi Kota Solok.

Lalu seiringan ibukota Kapupaten Solok dipindahkan lagi ke Kayo Aro, sekitar 25 km dari Kota Solok arah ke kota Padang. Lalu, ketika ada otonomi daerah, Kabupaten Solok yang luas dibagi lagi menjadi dua, yakni Kabupaten Solok dan Kabupaten Solok Selatan. Kabupaten Solok ibukotanya Kayu Aro. Lalu Nagri Kayu Aro dan Nagari Sukarami digabung menjadi satu yang disebut dengan Arosuka dan ditetapkan menjadi ibukota Kabupaten Solok.

Ibu Kota Kabupaten Solok Selatan adalah Padang Aro. Padang Aro ditetapkan sebagai ibukota kabupaten Solok Selatan dari yang awalnya diperkirakan adalah Nagari Muaro Labuah yang lebih maju dibanding nagari Padang Aro. Selain wilayah administratif, wilayah hukum kepolisian juga berpisah menjadi Polres Solok yang meliputi Kabupaten Solok minus kecamatan X Kota Singkarak, X KotoDiateh, Kecamatan Junjungan Sirih, Kecamatan Bukit Sundi dan Kecamatan Sungai Lasi.

Kota Solok berada pada ketinggian sekitar 390 – 450 mdpl. Secara umum wilayah merupakan daerah persawahan dan perbukitan. Persawahan Solok ini (dan sawah-sawah lainnya di daerah Kubung dan Kecamatan Gunung Talang dan area sampai sekitar Danau Singkarak) kemudian menghasilkan beras yang disebut dengan Beras Solok yang terkenal dengan rasa nasinya yang enak.

Meskipun luas wilayah Kota Solok termasuk kecil, tapi karena berada di saerah persimpang utama di Sumatera Barat, kota Solok menjadi  menjadi kota perdagangan yang menyokong daerah Kabupaten Solok, Kabupaten Solok Selatan, Kota Sawahlunto, Kabupaten Sijunjung dan Kabupaten Dharmasraya.

Hanya saja, untuk pariwisata, Kota Solok tertinggal jauh dibandingan Kota Sawahlunto yang pariwisatanya lebih maju. Apalagi Kota sawahlunto merupakan kota tua bekas daerah pertambangan batubara sejak zaman kolobial di akhir abad ke 19. Kota Solok selain di sektor perdagangan‘hanya’ mengandalkan sawah dan beras di bidang pertanian.

Oiya, untuk sementara ini sekian dulu aja deh tentang Solok, nanti kalau ada lagi akan saya buat lagi postingan baru, hehehe.

3 comments

  1. Dari dulu penasaran, karena penyebutannya mirip, apakah makna dari Solok dan Sala/Solo (Kota Surakarta) memiliki kesamaan? Atau sekadar kebetulan saja ya penyebutannya 11,12, hehehe

Leave a comment