Tips Belajar Membaca dan Menulis Pada Anak Balita Anda

Bocah kocak, kaya ngerti aja yang dibaca... :)
Bocah kocak, kaya ngerti aja yang dibaca… 🙂 Hayooo mau jadi atlet atau wartawan olehraga….?

Pada postingan sebelumnya saya pernah membahas tentang banyak tempat-tempat les membaca untuk anak-anak bawah lima tahun yang berdiri di sekitar kita. Dan sekarang saya cuma sekadar sharing dan berbagi aja, saya juga  berbagi  tips-tips (dipostingan berikutnya) yang bisa dilakukan para orangtua dalam mengajarkan anaknya membaca dan menulis sendiri tanpa harus belajar di pusat-pusat kursus tersebut.

Bukan apa-apa sih kasian anaknya aja maksain anak belajar di usia 3 tahun, 4 tahun karena pada umur balita adalah umur bermain, bukan belajar. Tapi karena ada orangtua yang pengen juga anaknya baca bisa baca di usia balita karena tuntutan pergaulan sosial dan sekolah, lakukan dengan cara yang menyenangkan buat anak.

Orang tua bisa ngajarin sendiri kok di rumah dengan cara yang meyenangkan seperti bernyanyi, ngajak baca cerita bareng atau dongengin anak. Dan kalau pengen pake buku, banyak kok buku-buku belajar membaca yang tersedia di toko buku untuk persiapan masuk TK dan SD. Jadi ngga harus di-les-in di tempat les… kasian anaknyaaa…

Ini ada sedikit tips-tips untuk orangtua yang ingin mengajarkan sendiri anaknya tanpa harus les ke tempat les. Kalau cocok ya Alhamdulillah, kalau kurang cocok, namanya juga teori, bisa saja terjadi kekeliruan dalam prakteknya bukan?

 Apa saja tips-tips tersebut?

1. Rajin mendongeng pada anak dan selalu ajak putra-putri Anda Membaca bareng

Ini adalah langkah awal yang bisa dilakukan para ibu dalam mengenalkan abjad. Kenalkan anak dengan abjad tanpa merasa ia belajar. Ini bisa dilakukan pada anak yang berusia tiga tahun.

Seiring dengan seringnya Anda membacakan buku cerita kepada anak Anda dan mengajak membaca bersama, meskipun anak anda masih bocah dan belum mengerti apa yang anda bacakan. Tapi dengan cara ini, maka pelan-pelan anak Anda akan mengenal huruf dengan cepat. Anak Anda belajar tanpa perlu merasa belajar. Ia akan mengenal huruf dengan sendirinya.

Selain untuk mengenal huruh, membacakan cerita dan membaca bareng akan melatih anak Anda untuk menyukai membaca. Otak anak anda akan terangsang untuk hal yang baru. Bukankah kebiasaan membaca harus diterapkan sejak dini?

Jadi ingat film Baby’s Days Out yang lucu yang keliaran kemana-mana karena suka didongengin… 🙂 *cubit pipi si bocah yang ngegenesinn…*

2. Kenalkan abjad pada anak dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

Bagaimana caranya? Lakukan dengan cara menyanyikannya. Banyak dong lagu-lagu supaya lancar membaca (dalam hal ini menyebutkan abjad). Ingat aja lagu-lagu masa kecil Anda dulu. Lakukan sembari bermain dengan anak, sambil istirahat atau ketika anak mau tidur. (Eittsss, jangan lupa juga ajarin anaknya berdoa sebelum tidur yaaa).

Melalui nyanyian yang berulang biasanya anak-anak akan mudah menerima pelajaran mengahafal abjadnya.

Okeyy…? Sepakat yaaa.

3. Gunakan alat bantu.

Menggunakan alat bantu dalam mengajari (secara terselubung) akan jauh lebih membantu anak menerima semua yang disampaikan padanya. Alat bantu yang digunakan cukup yang sederhana saja, seperti flash card dan poster yang ditempel di dindin. Poster dan flash card ini biasanya berisi gambar-gambar yang mudah dikenali oleh si anak. Contoh, berisi gambar buah, gambar hewan dan gambar anggota tubuh.

Nah, si anak kan sebelumnya sudah dikenalkan dengan benda-benda yang ada disekitarnya kan? Misal, apel, stroberi, ayam, bebek, anggota tubuh dan lain-lain. Karena sudah mengenal benda ini, tahap pertama si ibu tinggal mengenalkan bunyi-bunyi huruf awal dari benda tersebut.

Misal gambar apel. Dibelakang gambar apel biasanya ada huruf A atau tulisan apel kan? Lantas perlihatkan pada anak gambar apel, lantas tanya si anak nama gambar tersebut (si ibu menyebut ulang nama bendanya). Setelah itu kasih liat bagian belakang yang ada huruf A atau tulisan apel, sambil bilang, “Apeelll… A.”

Kalau ini dilakukan berulang-ulang, otak si anak akan merespons dan mengingat sendiri huruf a atau tulisan apel tersebut. Dan ketika si anak diperlihatkan bagian yang ada huruf a atau tulisan apel, dia akan menjawab itu apel. Dan pelan-pelan anak akan hapal abjad dengan sendirinya.

Sumber : google
Sumber : google

4. Mulai Melatih Motorik.

Tahap awal untuk melatih motorik anak sembari belajar melalui flashcard adalah dengan memberikannya buku gambar dan pensil warna atau crayon.

Tujuannya? Untuk menstimulasi otak anak melalui media warna. Selain anak bisa mengenal bermacam-macam jenis warna, anak juga berlatih memegang pensil untuk menulis.

Tahap berikutnya adalah memberikan buku bergambar yang gambarnya terputus-putus. Minta anak Anda menghubungkan titik-tik pada gambar. Menghubungkan titik-titik inilah yang merupakan tahap awal anak anda belajar membuat tarikan dalam menulis.

5. Mengenalkan huruf vokal

Tidak perlu anda jelaskan huruf vocal ini, cukup bunyikan saja huruf-huruf vokal tersebut. Kenapa? Karena kalau ngga ada huruf vokal banaimana kita mengenal sebuah kata bukan? Huruf vokal inilah yang berfungsi menghidupkan sebuah kata.

Untuk balajar menulis, dimulai dengan huruf vokal. Kenalkan bunyi huruf vokal melaui benda-benda yang huruf awalnya sama. Perjelas masing-masing hurufnya. Misal, apel untuk huruf A. Termasuk kenalkan juga huruf diftong pada anak. Misal diftong ‘au’ untuk pisau, danau atau harimau.

Buku yang digunakan apa dong? Tenang ajaa, Di toko buku banyak kok tersedia buku-buku belajar membaca untuk anak-anak. Tinggal pilih aja mana yang bagus menurut Ibu-ibu buat para anak-anaknya.

6. Mengenalkan huruf konsonan.

Ini konsepnya sama dengan mengenal huruf vokal. Setelah belajar huruf vokal, ajarkan anak anda konsonan. kenalkan bunyi huruf konsonan yang huruf melalui benda-benda yang huruf awalnya sama. Misal, bebek untuk huruf B.

Dan yang paling penting adalah ajarkan anak anda menulis huruf yang paling mudah menuliskannya, ngga harus berurutan sesuai abjad. Contoh, huruf l (huruf el).

7. Mengenalkan bunyi akhiran huruf.

Ini adalah tahap lanjut bagi putra-putri Anda. Tetap harus diberikan contoh bunyi melalui benda yang ada di sekitar kita. Contoh, bunyi hurur ‘r’ dengan mencontohkan ember. Bunyi huruf ‘s’ melalui kata ‘pedas.’

8. Untuk huruf yang berakhiran y, j.

Untuk huruf-huruf yang berakhiran y, j jelaskan bahwa huruf-huruf tersebut berbunyi i. Banyak toh yang namanya berakhiran I yang menggunakan huruf y? Contohnya adalah Firsty …. ^__^

9. Selamat belajar yang menyenangkan bersama putra putri Anda ya…^^

NB : Saya merupakan salah seorang yang berpendapat bahwa guru leslah yang paling berjasa dalam perkembangan kemampuan membaca anak-anak zaman sekarang, hehehe. Tapi tetap aja yang dianggap berjasa guru SD kelas satu yaaaa… hmmmm.

Semoga bermanfaat… Amiin 🙂

4 comments

    • Iya bener, pendapatku tidak pernah berubah… hanya saja masih sangaaaattt banyak orangtua yang pengen banget anaknya belajar baca di usia 3 tahun.

      Ntar tak potoin anak2 yang belajar baca tulis di usia tiga tahun yaa…

      Nah, kalau orangtua masih pengen juga anaknya belajar baca, lakukan sendiri di rumah dengan cara yang aku kasih di atas… mudah2an aja cocok…

      Anak temanku, ngga pake TK-TKan tapi sudah bisa baca karena di dekatkan dengan buku dan cara2 di atas tanpa merasa dia belajar…

  1. Wah ulasan yang bagus aku akan terapkan ke anak aku besok Thx fristy buat postnya.
    Ehhh Tambahan Guru yang paling sabar adalah guru kelas 1 SD .

Leave a comment