Mesjid Jamek Sultan Abdul Samad, Mesjid Tertua di Kuala Lumpur

Hujan yang turun di Dataran pas datang ke Dataran Merdeka selama hampir satu jam membuat kami tidak bisa kemana-mana lagi di Dataran Merdeka. Padahal ada beberapa tempat lagi yang bisa didatangi, yang semuanya adalah bangunan bersejarah. Ngga cuma Gedung Sulthan Abdul Samad, tempat kami berteduh dan dua gedung yang sudah kamilewati sebelumnya. Tapi ya mau gimanalagi, hujan turun membasahi bumi. Kami pun berdiam diri menunggu hujan reda.

Ketika sudah hujan sudah agak reda sedikit, kami memutuskan mau ke Mesjid Jamek saja, karena sudah hampir magrib. Kami mau ambil jalan yang berbeda. Tidak lagi melewatilampu merah jalan Tun Perak. Kami berjalan ke Mesjid Jamek melewati jembatan penghubung antara Mesjid Jamek dengan Dataran Merdeka, karena sebenarnya posisi Mesjid Jamek dan Gedung Sultan Abdul Samad ini saling membelakang yang dipisahkan oleh sungai Gombak.

Mesjid Jamek ini adalah mesjid tertua di Kota Kuala Lumpur. Dulu Kuala Lumpur yang merupakan bagian dari wilayah kerajaan Selangor, baru dibuka sebagai daerah tambang. Ketika daerah tersebut semakin berkembang dan pusat pemerintahan kolonial Inggris pindah ke daerah yang sekarang dikenal sebagai Dataran Merdeka, maka dibangun pula mesjid di Dataran Merdeka tersebut. Bangunan mesjid tersebut berada di pojok tanah yang diapit oleh dua sungai, Sungai Klang dan Sungai Gombak.

Mesjid Jamek yang selesai dibangun tahun 1909 ini menjadi mesjid kerajaan di Kuala Lumpur sampai tahun 1965. Sebelumnya karena jemaah mesjid yang semakin banyak dan bangunan mesjid tidak bisa lagi diperluas karena lahannya yang terbatas diapit dua sungai, maka kerajaan membangun mesjid baru yang lebih besar. Mesjid yang baru dibangun ini kemudian dijadikan sebagai mesjid kerajaan yakni Mesjid Negara yang berada tidak jauh dari halte Pasar Seni, kalau ngga salah.

Arsitektur mesjid ini mirip dengan mesjid-mesjid yang ada di Kerajaan Mughal yang ada di India dan Pakistan. Karena konsepnya memang menyerupai mesjid-mesjid di sana. Mesjid Jamek ini diarsiteki oleh Arthur Benison Hubback seorang arsitek Inggris yang juga seorang prajurit. Nah, begitulah sekilas pengetahuan tentang Mesjid Jamek Sultan Abdul Samad.

Bangunan utama Mesjid Jamek ini terdiri dari ruang shalat dan teras besar yang ditutupi atap tapi tanpa dinding. Kalau diumpamakan mirip dengan pendopo bangunan jawa gitu berangkali ya. Di teras yang luas ini para jemaah bisa berehat melepas lelah. Karena di area shalat, sangat dilarang untuk tidur. Bagian depan mesjid sekarang udah makin cakep, dibanding 3 tahun yang lalu. Sekarang udah dikasih payung di halamannya untuk kenyaman jamaah.

Oya, bagi yang berkunjung ke mesjid ini, kalau yang muslim bisa langsung shalat di sana kan ya. Bagi non muslim yang pakaiannya agak terbuka disediakan jubah karena memang harus berpakain tertutup untuk bisa masuk ke sana. Jadi kalau kamu non muslimdan pakaiannnya sudah cukup sopan, dan punya skraf, gunakan saja skraf sebagai penutup kepala. Jadi ngga perlu meminjam jubah ke panitia mesjid.

Untuk bisa tiba di Mesjid Jamek ini, sangat mudah. Kita bisa naik LRT atau MRT dari mana saja, tujuannya stasiun Mesjid Jamek. Mesjid Jamek persis berada di depan gerbang utama stasiun. Dijamin ngga akan tersesat kalau stasiun tujuannya adalah Stasiun Mesjid Jamek, hehehe. Kalau ngga salah ada bus GO KL juga yang lewat di sini tapi saya ngga tau dari mana mau kemana arahnya.

Dari Mesjid Jamek kita bisa halan-halan ke Dataran Merdeka yang berada di ‘belakang’ Mesjid Jamek. Di samping pagar mesjid Jamek ada gang kecil, masuk aja ke gang kecil tersebut trus di ujung jembatan akan ketemu dengan jembatan tembok yang membentang di atas Sungai Gombak. Jadi, jembatan di belakang Mesjid Jamek menjadi penghubung antara Mesjid Jamek dan Dataran Merdeka, kawasan dulu merupakan pusat kota lama Kuala Lumpur.  Gampang kan ya… 🙂

Mesjid Jamek 3 tahun yang lalu, Desember 2015
Tas orang ditinggalin begitu aja, aman-aman aja. Kalau di Jakarta, ngga nyampe5 menit mungkin udah ilang aja dah, hahaha *pengalaman saya yang kecopetan di mesjid di Jakarta.
Bagian dalam mesjid, akhir Desember 2015

Foto akhir Desember 2015
Toiletnya bersih

Advertisement

7 comments

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s