Walyatama kembali mengadakan kegiatan. Duh, kalau dipikir-pikir sudah banyak kegiatan Walyatama yang saya ikuti belum dibuat catatan perjalannya. Saya banyak malasnya sekarang. Malas parah, hahaha. Ngga taulah. Kadang-kadang suasana di rumah juga bikin puyeng yang bikin saya jadi banyak alasan ngga bisa nulis. Pas lagi mau eh ada aja halangannya. Alesan aja ya, hahaha.
Bulan puasa ini kegiatan kami tidak di daerah tertinggal atau di daerah terisolir. Tapi di dalam kota aja. Di pusat kota malah. Karena berlangsungnya bulan puasa agak susah juga tim Walyatama untuk mengadakan kegiatan di daerah tertinggal tersebut. Kami memutuskan kegiatan sehari saja di salah satu mesjid yang berada di pusat Kota Solok.
Jadi, solusinya adalah, anggota walyatama merekomendasikan anak-anak yatim atau dhuafa yang berada di sekitar rumahnya, lalu kami bawa ke tempat acara. Total anak-anak yang dibawa ada sekitar 30 orang. Acara ini karena berpusat di pusat kota, jadinya panitianya juga ramai. Karena selain kegiatan bulanan, juga menjadi ajang berbuka bersama bagi anggota komunitas walyatama. Plus ada komunitas lainnya yang ikut bergabung.
Nama programnya adalah “pesantren Ramadhan Yatim.” Acaranya sih sama aja dengan acara-acara sebelumnya. Ada hafalan atau tahfidz, shalat dhuha, mengaji, ada shirah sahabat atau kisah-kisah rasul dan sahabat serta berbagai acara lainnya. Bedanya kalau sebelumnya kegiatan acaranya nginap, sekarang nggak. Kalau biasanya ada makan siang plus cemilan cemilunnya, sekarang nggak, hehehe. Dan acaranya dipangkas satu hari full, di mesjid.
Yang serunya kegiatan kali ini adalah, kami bisa mengundang narasumber dari ‘luar’ yang kompeten. Satunya dokter yang tentunya bisa tentang kesehatan ya, apalagi saat ini pandemi masih berlangsung. Dan satunya lagi seorang polisi, polisi wanita atau polwan. Polwan ini adalah teman dari panitia atau anggota inti Komunitas Walyatama.
Itulah salah satu keuntungan kegiatan diadakan di kota. Kami bisa ‘membawa’ nara sumber yang kompeten di bidangnya yang merupakan teman atau sahabat anggota komunitas. Kalau kegiatan diadakan di daerah yang jauh dari pusat kota, narasumber ini tentu saja ngga bisa diajak karena kekesibukan dan pekerjaan mereka. Ya, namanya juga plus minus sih ya.
Hanya saya, kegiatan yang diadakan sehari ini agak-agak mepet waktu, eh kurang waktu. Kegiatan ini berlangsung sampai habis magrib menjelang isya. Acara pembagian hadiah dan santunannya cukup memakan waktu dari habis magrib hingga menjelang isya. Itu aja udah kaya diburu-buru banget, hehehe.
Dan seperti biasa, di akhir acara kami juga memberikan banyak hadiah untuk adik-adik peserta. Hadiah berupa berbagai macam barang dan juga uang. Tentunya insya allah sangat bermanfaat buat mereka karena dua minggu lagi umat islam akan lebaran. Jadi donasi berupa uang bisa mereka gunakan untuk keperluan hari raya yang bahagia. Semoga berkah buat mereka dan juga buat donatur juga berkah harta mereka yang ada dan juga bisa menjadi pemberat timbangan amal nantinya, aamiin.
Oya, kegiatan ini diadakan pada hari Minggu, kemaren, pas tanggal 2 Mei. Itu hari pendidikan kan? Momen yang sangat tepat untuk adik-adik yatim dan dhuafa untuk membangkitkan semangat belajar mereka yang saat ini belajar jarak jauh. Dengan kegiatan ini duharapkan mereka semangat menatap masa depan mereka yang cerah. Apalagi ada dua narasumber yang super kereen dan kecee, seorang dokter dan seorang polisi (wanita).
Insya Allah bulan depan Tim walyatama kembali ke kegiatan awal, rencana sedia kala, menyisiri daerah tertinggal dan daerah terisolir lagi di Solok. Kangen juga jalan ke daerah-daerah yang jauh dari pusat kota, daerah yang masih tertinggal. Kangen merasakan adrenalin ketika melewati jalan yang rutenya sulit, hehehe. Aamiin, aamin ya rabbal ‘aalamiin.