Si Anggai-Angai atau Sianggai-Angai merupakan daerah yang berada di atas bentangan perbukitan dan lembah yang indah dalam kawasan deret perbukitan Bukit Barisan. Dengan sawah-sawah yang berundak-undak bak tangga raksasa, membentang luas sampai perbukitan yang ‘biru’ nun jauh di sana. Pada pagi hari, kala kabut pegunungan meyelubungi perbukitan Sianggai-Anggai membuat pemandangan kampung ini menjadi jauh lebih eksotik.
Sianggai-Anggai ini merupakan wilayah jorong yang masuk ke dalam Kanagarian Sarik Alahan Tigo, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok. Berjarak sekitar 15 km dari Nagari Talang Babungo yang merupakan ibukota Kecamatan Hiliran Gumanti. Jorong Sianggai-Angai ini berada. Di kampung yang indah inilah kali ini Tim Walyatama mengadakan kegiatan bulanan mereka, “Sehari Bersama Anak Yatim dan Dhuafa.”
Tema yang diangkat tetap sama yakni, “Merajut Senyum Anak Nagari.” Pelaksanaan kegiatan ini berlangsung pada Sabtu dan Minggu, 28-29 November 2020 di rumah orangtua Wali Jorong Sianggai-Anggai, Bapak Fazlul Rahman S.Pd. Beliau begitu total menerima kehadiran tim walyatama di rumah orangtuanya. Tidak hanya keluarga wali jorong, masyarakat di sekitar rumah wali jorong sana juga sangat antusias menyaksikan acara yang diadakan tim walyatama.
Oiya, Tim Walyatama berangkat dari Solok pukul 14.15 WIB, dan beristirahat shalat ‘Ashar di Alahan Panjang pukul 16.10. Dan melanjutkan lagi perjalanan ke arah Talang Babungo pukul 16.50 WIB. Jalan raya Alahan Panjang – Talang Babungo di ruas Salimpek yang tiga bulan lalu rusak parah, sekarang jalannya sudah bagus. Sehingga waktu tempuh ke Talang Babungo lebih cepat sekitar 20 – 25 menit dibanding sewaktu perjalanan Tim Walyatama ke Jorong Tak Teleng Sarik Alahan Tigo.
Dari Talang Babungo menuju arah Sarik Bawah, jalannya rusak parah. Tidak hanya rusak, tapi kontur badannya jalannya banyak yang miring juga. Tidak hanya itu, di beberapa titik, terdapat jalan terbal, yang sangat membahayakan pengendara yang tidak mengenal daerah tersebut. Dan pada ruas simpang jalan menuju perbukitan Sianggai-Anggai, jalanannya tidak hanya menanjak tajam tetapi kondisinya juga banyak yang rusak parah.
Jalanannya benar-benar uji nyali. Beberapa kali anggota tim yang duduk di bangku penumpang harus turun dari motor dan memilih berjalan karena merasa ‘ngeri’ dengan kondisi jalan yang rusak. Kondisi jalan ke Sianggai-Anggai membuat Tim Walyatama benar-benar merasakan sensasi petualangan. Rasanya adrenalin berpacu saat melintasi jalan-jalan tersebut.
Sekitar sepuluh menit menjelang azan magrib, Tim Walyatama tiba di rumah Wali Jorong Sianggai-Anggai. Rumah tersebut berada di samping sekolah madrsah swasta di sana. Di dalam rumah semua anak peserta program sudah menunggu kedatangan Tim Walyatama. Jadi terharu melihat antusias masyarakat di sana dengan program ini. Tim Walyatama juga merasa surprise dengan jumlah peserta yang banyak, sekitar 25 peserta.
Karena waktu shalat sudah hampir masuk, setelah meletakkan barang-barang, tim Walyatama mengajak peserta melaksanakan shalat magrib berjemaah. Jadi, langsung ‘mulai’ programnya,hehehe. Setelah shalat magrib, pembukaan acara baru dimulai dengan bacaan ayat suci alquran. Perkenalan tidaklah terlalu lama, jadi setelah perkenalan barulah tim masak bergerak ke dapur untuk menyiapkan makan malam bagi peserta dan Tim Walyatama.
Sama seperti kegiatan sebelum-sebelumnya, program acara ini secara umum sama saja kegiatannya. Mereka melakukan shalat berjamaah untuk shalat wajib pada shalat magrib, isya, subuh, zhuhur dan ashar. Juga melaksanakan shalat tahajud dan dhuha berjamaah dan membaca alqur’an. Tim walyatama juga menguji hafalan surah pendek anak-anak peserta program dan memberikan hafalan baru. Dan mereka juga melakukan praktek gerakan shalat.
Keesokan harinya, untuk acara non keagamaan, peserta diajak senam bersama, praktek menggosok atau menyikat gigi yang benar. Lalu ada outbond mini dengan berbagai permainan yang menarik bagi anak-anak tersebut. Hal yang paling menyenangkan bagi anak-anak tersebut adalah permainan balon air. Balon ngga ditiup anak-anak peserta tetapi diisi air.
Ada yang mengisi airnya banyak, sehingga balon air-nya jadi besar. Ada juga yang mengisi sedikit yang menghasilkan balon air yang kecil juga. Dalampermainan balon air ini setiap anak diberikan pertanyaan per-grup. Setiap grup yang tidak bisa menjawab pertanyaan yang diajukan, maka balon air yang ada di atas kepala anak-anak perserta akan ditusuk hingga meletus dan tumpah ke badan peserta, hehehe.
Peserta “Sehari Bersama Anak Yatim dan Dhuafa” di Sianggai-Anggai ini lebih banyak daripada peserta program sebelumnya. Ada 25 anak-anak yatim dan dhuafa yang ikut program tersebut. Menurut keterangan wali jorong Sianggai-Anggai, Bapak Fazlul Rahman banyaknya jumlah peserta program ini karena dalam masa Bulan Oktober saja ada penambahan 8 orang anak yatim/piatu di Sianggai-Anggai. Makanya Wali Jorong Sianggai-Angai sangat menyambut acara bersama tim Walyatama ini.
Selain mengucapkan terima kasih atas program yang dibuat Tim Walyatana untuk anak-anak-anak yatim/piatu di daerahnya, Wali Jorong Sianggai-Anggai berharap acara ini sangat bermanfaat besar bagi masa depan anak-anak tersebut. Ia berharap program ini membuat anak-anak tersebut semangat belajar atau sekolah menuntut ilmu nantinya. Dan kelak ketika mereka sudah besar mereka juga melakukan hal sama seperti halnya kakak-kakak Tim Walyatama.
Begitu juga Ibu Rina, dan istrinya istri Wali Jorong Sianggai-Anggai juga rajin menemani Tim Walyatama juga mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya acara ini untuk anak-anak yatim di jorong tempat tinggalnya. Semoga acara ini membuat anak-anak termotivasi untuk belajar dengan tekun, untuk meraih cita-cita dan masa depan mereka.
Dan ketika Tim Walyatama hendak pamit pulang ke Solok, ibunda wali nagari Sianggai-Anggai bahkan meneteskan air mata melepas kepulangan anggota Tim Walyatama. Ada rasa haru yang menjalar di dada peserta melihat ibu wali jorong yang menangis melepas tim walyatama. Walaupun hanya semalam tetapi memberikan kesan yang mendalam bagi tim walyatama dan juga bagi peserta dan juga warga di sana yang mengikuti program ini.
Semoga perjalanan yang cukup melelahkan ini menjadi berkah karena Allah bagi semua yang terlibat: anak-anak peserta beserta keluarga yang sudah mengizinkan anak-anak mereka ikut kegiatan ini. Juga buat keluarga bapak Wali Nagari Sianggai-Anggai, Bapak Fazlul Rahman, terutama ibundanya yang sangat ‘direpotkan’ dengan kegiatan ini.
Dan tentu saja juga bagi Tim Walyatama khususnya yang sudah ‘bersusah payah’ melakukan pengumpulan dana erlaksananya kegiatan ini. Juga menyiapkan berbagai hal dalam mempersiapkan segala kebutuhan acara, serta telah melakukan perjalanan jauh dan melelahkan. Semoga apa yang dilakukan tim menjadi amal ibadah buat mereka semua, aamiin.
[…] Ini foto bersama peserta di Sianggai-Anggai […]