Ini catatan ke-2 Sehari Bersama Anak yatim dan Dhuafa di Jorong Tak Teleng Sarik Alahan Tigo.
Ketika azan subuh berkumandang, kami bangun meski semalam baru tidur jam 2. Kepala saya rada puyeng, karena kurang tidur hahaha. Tapi yah sutralah. Setelah selesai shalat subuh, saya masih leyeh-leyeh sebentar. Kayanya enak banget leyeh-leyeh di daerah yang dingin begini, hehehe. Sementara LK langsung mandi karena dia lagi ngga shalat.
HN dan YS, selesai shalat subuh langsung beraksi di dapur. Mereka berdua benar-benar wanita tangguh banget, rajin pula, hehehe. Saya pun akhirnya pergi ke dapur tak lama setelah kedua cewek tersebut ke dapur, membantu mereka memulai persiapan masak-memasak untuk sarapan dan sekaligus buat makan siang.
Kami berempat plus nyonya rumah seru-seruan di dapur, membuat persiapan sarapan pagi buat tim dan juga anak-anak peserta, yatim dan dhuafa. Persiapan masak pagi itu adalah masak nasi goreng sosis buat sarapan plus susu hangat dan teh. Untuk makan siangnya, ayam goreng enak dan gurih, plus tahu dan tempe goreng. Sayurnya capcay dan tumis kangkung. Rasanya insya allah mak nyuusss.
Seperti acara “Sehari Bersama Anak Yatim dan Dhuafa” sebelumnya di Kapujan, kami mempunyai chef handal untuk memasak nasi goreng. Cowok, Uung namanya, dan nasi gorengnya enak. Pinter deh dia masak nasi gorengnya. Trus saya juga jadi tau trik bikin dadar orak-arik ketika bikin dadar dengan porsi yang besar tapi ngga bisa dibalik karena sendok gorengnya kecil. Ilmu baru buat saya, hehehe.
Di saat tim cewek sibuk di dapur, anggota tim yang cowok memulai tugai mereka setelah shalat subuh bersama anak-anak peserta. Mereka mengaji atau membaca alquran bersama, menghafal surat pendek bersama, dan juga menguji hafalan surah pendek anak-anak tersebut. Setelah itu mereka berolah raga bersama sambil menunggu sarapan selesai.
Alhamdulillahnya, anak-anak peserta menikmati sarapan yang kami buat. Meski ada salah seorang yang ternyata elergi dengan sosis. Whaaattt??? Elergi sosis??? Iyess, elergi sosis. Kejadian yang bikin kami ‘nganga’ karena yang percaya ternyata ada anak-anak yang elergi sosis, hahaha.
Setelah istirahat sehabis sarapan,anak-anak tersebut shalat dhuha berjamaah. Lalu mereka dibawa ke lapangan kecil untuk melakukan outbond dengan beberapa macam permainan yang pastinya asyik dan menyenangkan buat mereka, hingga menjelang masuknya waktu shalat masuk.
Anak-anak dan tim cowok melaksanakan shalat zhuhur berjamaah di mesjid. Lalu kembali ke rumah pak wali untuk makan siang bersama. Setelah makan juga ada sesi santai-santainya, bercerita sembari duduk-duduk santai plus ngasih-ngasih semangat dan wejangan juga buat dik-adik tersebut.
Kami membuat acara hingga tuntas pada pukul 5 sore. Sebenarnya kesorean banget buat pulang. Karena kami bakalmelewati daerah yang kiri kanannya adalah hutan. Apalagi ada rencana untuk mampir dulu di rumah LK, bakal nyampe rumah jam berapa dah. Tapi karena acaranya bareng-bareng ya asyik-asyiks aja, hehehe.
Wali Nagari Sarik AlahanTigo, Bapak Baharuddin dan istrinya Ibu Ratna Wilda menyampaikan rasa terimakasihnya kepada tim voluntir atas acara yang telah kami buat untuk anak-anak yatim dan dhuafa di nagarinya. Mereka berharap acara tersebut sangat bermanfaat besar untuk masa depan anak-anak tersebut dan bisa memotivasi mereka untuk melanjutkan pendidikan mereka nantinya.
Begitu juga Wali Jorong Taratak Teleang, Bapak Pera Eka Datra juga mempunyai harapan yang sama. Ia berharap semoga di kemudian hari, kegiatan seperti ini bisa diadakan lagi di kampungnya, tidak hanya ini saja. Kami mengaminkan harapannya, semoga juga nantinya bisa datang lagi ke Sarik Alahan Tigo, untuk kegiatan yang sama. Aamiin.
[…] kami Sehari Bersama Anak Yatim/Dhuafa di Jorong Tak Teleng, Nagari Sarik Alahan Tigo sudah selesai. Acara tersebut memberi kesan yang dalam buat anak-anak […]
[…] Tak TeleangSehari Bersama Anak Yatim dan Dhuafa di Tak Teleang Sarik Alahan Tigo, Hiliran Gumanti, Solok, Bag. … […]