Alkisah, suatu hari Khalifah Umar bin Khatthab membaca surat berisi tagihan yang harus dibayar pada bulan Sya’ban. Sang Khalifah berpikir dan bertanya-tanya bulan Sya’ban yang dimaksud di dalam surat tersebut. bulan Sya’ban yang kapan? Bulan Sya’ban tahun lalu, bulan Sya’ban sekarang atau Sya’ban tahun depan?
Bangsa Arab adalah bangsa yang mempunyai penanggalan dan bulan sendiri. Penanggalan berdasarkan peredaran bulan seperti yang kita lihat saat ini. Dan nama-nama bulannya pun sama seperti yang kita ketahui sekarang. Hanya saja mereka tidak mempunyai tahun untuk menentukan tahun yang terjadi atau berlaku.
Untuk pemakaian tahun, orang-orang bangsa Arab menentukan berdasarkan kejadian-kejadian besar yang terjadi pada saat itu. Misal, ketika rasul lahir, terjadi peristiwa penyerangan Ka’bah oleh pasukan Raja Abrahah dari Yaman. Raja Abrahah membawa tentara gajah yang ia punya untuk menghancurkan Ka’bah. Tapi Allah Maha Penolong, Allah mengirim tentaranya, Burung Ababil untuk menghancurkan tentara gajah Raja Abrahah.
Karena kejadian penyerangan Ka’bah merupakan peristiwa penting dalam sejarah Bangsa Arab Quraisy, maka orang-orang arab menjadikan peristiwa tersebut sebagai penanda tahun, Tahun Gajah. Rasulullah, Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassalam lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Gajah. Saydina Abu Bakar lahir 2 tahun setelah Rasulullah disebut tahun 2 Gajah, atau 2 tahun setelah Tahun Gajah. Begitulah seterusnya sampai ada lagi peristiwa besar lainnya yang menjadi penanda tahun bagi bangsa Arab.
Atas dasar ketiadaan tahun itulah, Khalifah Umar bin Khatthab mengajak para sahabat Rasulullah bermusyawarah. Ia ingin membicarakan supaya umat islam mempunyai tahun sendiri. Para sahabat ada yang memberikan saran supaya menggunakan tahun Persia atau pun tahun Romawi sebagai tahun bangsa Arab. Tapi ditolak sahabat lainnya beserta alasan-alasannya.
Akhirnya setelah banyak usulan yang dikemukakan tapi ditolak semua, Saydina Ali bin Abi Thalib RA mengusulkan penghitungan tahun umat islam berdasarkan hijrahnya Rasulullah Muhammad Shalallaahu ‘Alaihi Wassalam. Sahabat lainnya sepakat. Akhirnya setelah dihitung-hitung saat itu adalah tahun ke 16 Hijriah. Maka sejak saat itu umat islam mempunyai tahun sendiri yang disebut Tahun Hijriah.
Hijrah atau Hijriah tidak cuma sebagai penanda tahun umat islam. Tetapi juga sebagai simbol perpindahan sebagaimana rasul yang pindah dari Mekah ke Madinah. Hijrah juga berarti perubahan, perubahan kepada yang lebih baik. Berubah dari hal-hal/prilaku yang tidak baik atau kurang baik menjadi prilaku yang baik. Berubah dari kebiasaan melakukan apa yang dilarang Allah kepada hal-hal yang disuruh Allah, dan lain sebagainya.
Semoga Tahun Baru Hijriah ini menjadi mementum kita berhijrah menjadi seorang hamba yang selalu dekat dengan agama, dengan rasul dan Allah.