“Sehari Bersama Anak Yatim,” demikianlah nama program kegiatan yang saya ikuti hari Sabtu 25 Juli 2020 yang lalu. Kegiatan amal ini diadakan oleh anak anak muda luar biasa dari komunitas petualangan pecinta alam dari Kota Solok, Sumatera Barat. Komunitas ini dikomandoi oleh Yosa, seorang guru yang juga pecinta petualangan alam seperti naik gunung, traveling dan lain-lain.
Program “Sehari Bersama Anak Yatim” ini merupakan salah satu bentuk aksi peduli mereka terhadap anak yatim yang menjadi bagian dari aktivitas mereka sebagai petualang pecinta alam. Kegiatan “Sehari Bersama Anak Yatim” diadakan di Jorong Kapujan, Nagari Rangkiang Luluih, Kecamatan Tigo Lurah, salah satu daerah di Kabupaten Solok yang dikenal sebagai daerah tertinggal.
Jorong (setara dusun) Kapujan ini berada sekitar 3 – 4 jam perjalanan dengan sepeda motor dari Solok. Untuk mencapai Jorong Kapujan ini, selain melewati jalan kabupaten yang sudah bagus (meski banyak juga yang rusak di beberapa bagian) juga melewati jalan tanah berbatu sejauh sekitar 6 km. Aaah, sebuah perjalanan yang sangat melelahkan, tapi juga sangat menyenangkan.
Rencananya kegiatan “Sehari Bersama Anak Yatim” ini kami mulai hari Sabtu, setelah shalat magrib. Anak-anak yatim dan dhuafa tersebut juga akan nginap bersama dengan tim supaya merekajuga bisa melakukan qiyamul lail bersama-sama. Akan tetapi karena kami berangkat kesorean menunggu hujan teduh, dan sepanjang separuh perjalanan kami juga turun hujan maka kami baru tiba di sana pukul 21.05 WIB.
Anak-anak yang tadinya sudah tiba di rumah tempat pelaksanaan, akhirnya bubar grak. Mereka balik kanan pulang ke rumah mereka masing-masing. Malam itu tidak jadi kami mengadakan acara bersama anak-anak yatim. Kami akhirnya hanya silaturahim saja dengan penduduk di sana dan juga masak-masak untuk makan malam.
Akhirnya semua kegiatan, oleh panitia dipadatkan pada hari minggu saja. Panitia memulai acara rencananya pukul 7 pagi sampai selesai menjelang shalat ashar. Tapi karena anak-anaknya semalamsudah pada kabur, maka panitia menjemput dulu anak-anak tersebut ke rumahnya, hehehe. Kegiatan pertama yang dilakukan bersama anak-anak yatim ini adalah tahfidz Qur’an, pelaksanaan shalat dhuha, motivasi dan berbagai permainan yang menarik untuk anak-anak tersebut.
Oya, soal tahfidz, sebenarnya kalau dibilang tahfidz quran juga kurang cocok. Lebih cocoknya disebut tahfudz juz ‘amma, hahaha. Karena ayat-ayat quran yang mereka tau hanyalah juz amma beberapa surah pendek saja. Sesuai yang mereka pelajari di surau/mushala atau mesjid di sekitar rumah mereka dan juga di sekolah. Makanya menurut saya cocoknya tahfidz juz ‘amma, hehehe.
Sesuai program, anak-anak ini juga diajarkan pelaksanaan shalat dhuha. Karena sebagai siswa siswi SD di SD Negeri, sepertinya rupanya mereka belum pernah diajarkan apa dan bagaimana pelaksanaan shalat dhuha. Itu hanya asumsi kami saja sewaktu mereka praktek shalat dhuha berjamaah. Kami melihat tidak satupun diantara mereka yang paham tentang shalat sunah dhuha.
Selain acara-acara yang serius santai tersebut juga diselipkan games-games yang asyik bagi anak-anak supaya mereka tidak bosan. Misalnya, permainan asah pikiran atau fokus yang pada akhirnya membuat mereka tertawa. Disela-sela pembelajaran mereka dikasih makanan, minuman dan ‘cemilan-cepuluh’ yang jarang mereka dapatkan agar menambah semangat belajar mereka. Alhamdulillah mereka benar-benar menikmati permainan, minuman dan ‘cemilan-cepuluh’ tersebut.
Anak-anak juga dijamu dengan sarapan pagi nasi goreng, makan siang dengan lauk ayam goreng pecel. Mereka juga dibuatkan makanan ringan seperti agar-agar, karupuak leak serta minuman hangat seperti susu yang dicampur coco crunch. Semua makanan tersebut dibuat dan dimasak oleh tim dari Solok. Pokoknya siiiip deh acaranya buat anak-anak yatim. Melihat mereka menikmati makanan yang disediakan panitia tersebut benar-benar membuat hati bahagia.
Dan supaya kegiatan tersebut semakin mengasyikan bagi mereka, panitia juga mengadakan mini outbond yang diadakan lapangan kecil di pingggir sungai. Di sini diadakan berbagai macam perainan yang ‘have fun’ dan mengasyikkan bagi anak-anak. Mereka dibiarkan berkotor-kotor bermain lumpur di lapangan kecil di pinggir kali. Beberapa orang dewasa yang menonton permainan tersebut ikut bergembira melihat kegembiraan anak-anak tersebut.
Mereka membuat permainan-permainan tim yang sangat seru dengan peralatan-peralatan sederhana. Misalnya permainan membawa balon dimana dua peserta membawa balon dengan menekankan kening mereka ke kening mereka menuju garis finis. Sehingga acara-acara yang mereka lewati sangat berkesan dan menyenangkan bagi anak-anak tersebut. Termasuk di akhir permainan mereka menceburkan diri ke kali yang airnya sangat segar.
Harapannya sih dengan adanya acara ini diharapkan anak-anak yatim tersebut mempunyai pengalaman menyenangkan yang memorable banget bagi mereka di luar acara sekolah mereka. Meskipun acara tersebut merupakan acara sederhana dan hanya sehari saja tapi akan membekas dalam kenangan indah mereka bersama kakak-kakak dari Solok.
Dan harapan lainnya bagi tim pelaksana adalah semoga apa yang kami lakukan menjadi salah satu jalan buat kami berbuat baik. Dan menjadi salah satu jalan menjadi hamba Allah untuk menuju jannah nantiNya kelak. Panitia berharap, dengan menjadi hamba Allah yang sangat dekat dengan anak-anak yatim serta melakukan kebaikan bersama anak yatim, kelak di sorga bisa dekat dengan Rasulullah Muhammad SAW seperti dekatnya dua jari, jari telunjuk dan jari tengah. Aamiin, aamiin ya rabbal ‘aalamiin.
[…] saya bareng teman-teman menuju Jorong (setingkat dusun) Kapujan sewaktu saya ikut kegiatan sosial Sehari Bersama Anak Yatim di sana, hari Sabtu, 25 Juli yang lalu. Kegiatan sosial untuk anak yatim dan dhuafa ini dilakukan […]
[…] diajak ikut serta oleh teman-teman dari adventure lover di Solok yang yang akan mengadakan acara Sehari Bersama Anak Yatim di Jorong Kapujan, Nagari Rangkiang Luluih, Kecamatan Tigo Lurah. Meraka akan mengadakan kegiatan tersebut tanggal 25 […]
[…] saya dan sahabat saya Linda ikut program Sehari Bersama Anak Yatim di Jorong (setingkat dusun) Kapujan, Nagari Rangkiang Luluih, Tigo Lurah, kami melakukan perjalanan […]
[…] Gaes, setelah kami alhamdulillah sukses dengan program “Sehari Bersama Anak Yatim/Piatu dan Dhuafa” yang pertama di Jorong Kapujan, salah satu daerah terisolir di Kabupaten Solok, kami […]
[…] acara “Sehari Bersama Anak Yatim dan Dhuafa” sebelumnya di Kapujan, kami mempunyai chef handal untuk memasak nasi goreng. Cowok, Uung […]
[…] acara “Sehari Bersama Anak Yatim dan Dhuafa” sebelumnya di Kapujan, kami mempunyai chef handal untuk memasak nasi goreng. Cowok, Uung […]