
Saya nginap di penginapan Ros Haritage Hotel iini sewaktu jalan ke Penang satu tahun yang lalu. Sebenarnya penginapan yang saya pesan adalah Penang Heritage Hotel. Tapi kemudian kami akhirnya dioper ke penginapan Rose Heritage Hotel yang berada di pojok jalan utama, jalan (Lebuh) Chulia dan Lebuh King.
Saya nyari Hotel Penang Heritage ini susaaah banget karena ternyata bagian depan hotel ini yang berada di lantai 1 (dasar) hanya berupa pintu saja. Ditambah lagi penerangannya ngga memadai plus sudah jam 2 dinihari dan baru tiba di Penang. Badan capek, mata udah lima watt, pengennya rebahan di kasur meski di bus hampir tidur saja sepanjang jalan.
Sopir taksi yang kami tumpangi yang membantu mencarikan nomor hotel. Kami sudah bolak balik memastikan nomor hotelnya tapi tetap saja tidak ketemu. Saya sampai bilang ke sopirnya untuk berhenti dan tanya ke resto yang masih buka, (eh restonya emang 24 jam sih, hehehe) daripada mondar-mandir ngga jelas ya kan.

Daaan, akhirnya sopirnya mau berhenti juga setelah muat-mutar beberapa kali. Saya pun turun dan nanya ke restoran yang buka. Saya nanya ke mereka bangunan nomor x (lupa saya nomor berapa), nomor hotel tempat saya nginap. Eh lucunya, saya yang nanya mereka, yang jaga resto malah nanya nama saya pula. Loh, kenapa musti nanya nama saya dulu? Apa pentingnya coba, hahaha.
Melihat saya yang tampak heran, yang jaga meja kasir bilang : nama yang reservasi siapa? Reservasinya bisa di sini. Booking Hotel Penang Heritage Hotel tapi nginapnya di Hotel Rose Heritage tak apa-apa, karena dua hotel ni same je… Oooalaaaah begitu toh. Baru paham saya.
Makanya kaaaan, malu bertanya sesat di jalan, kalau malu bertanya jadinya ya jalan-jalan ga karuan. Lagian sopir taksinya ngeyel banget ngga mau berhenti buat nanya-nanya. Kalau saya ngga maksa dia ngga bakal mau berenti dan memilih mutar-mutar bolak-balik terus… 😦
Kami naik ke penginapan yang berada di lantai atas, lantai 2. Lantai satu untuk restoran. Restoran ini berada di pojokan jalan dan menghadap ke jalan Lebuh Chulia, tapi tangga penginapannya di samping kiri restoran yang menghadap jalan Lebuh King, bukan jalan Lebuh Chulia. Penting apa ya gue bikin lokasi pintu segala, hahaha.
Kamar yang kami tempati kecil banget. Paling ukurannya 3 x 2,25 m. Di dalamnya terdiri dari satu dipan bertingkat, dan satu dipan kecil ukuran 90 cm atau maksinal 100 cm. Bagian ujuang kedua dipan tersebut bertemu. Dan ruangan lepas yang tersisa yang searah/sejajar dengan pintu buat naro koper (buat 3 orang).
Di ruang yang sesempit koper ditaro dan juga sekalian buat shalat. Ukurannya paling 1 x 2 m saja, hehehe. Tapi ngga apa-apalah. Yang penting di sana ada kasur biar bisa tidooooor, yes kaaan? Dan juga bisa shalat di ruangan yang imut tersebut ^_^

Setelah beberes, cuci muka dan wudhu, kami segera tidur biar bisa jalan muter-muter keliling Penang agak pagian (niatnyaaaa, hahaha). Dan karena hotelnya tidak menyediakan sarapan, kami sarapan dulu di restoran di bawah. Tinggal turun kaya hotel-hotel pada umumnya sih tapi bayar lagi, hehehe.
Tarif penginapan ini lumayan bersahabat dengan kantong. 200 ribu semalam kalau ngga salah. Buat bertiga lumayaaan kan walaupun kamarnya kecil dan tidak tersedia kamar mandi di dalam, lumayanlah. Yang penting bisa ngirit isi kantong yes kaaan. Buat apa bayar kamar mahal-mahal tapi cuma buat tidur aja ya kan. Yan penting kasur kamarnya bersih.
Lokasi penginapan ini juga bagus. Dekat dengan Mesjid Kapitan Keling, mesjid tertua di Pulau Penang. Juga dekat dengan Lebuh Armenian yang terkenal dengan muralnya, paling hanya 100 m saja. Banyak tempat wisata yang bisa ditempuh dengan jalan kaki saja. Dan bisa dibilang, di George Town, memang lebih efektif dan efisien jalan kaki daripada naik bus.
Oya, paginya setelah sarapan saya dikasih ijin buat liat-liat kamar kosong buat saya poto. Untung ada kamar yang baru kosong yang mau ditawarkan ke kami kalau mau nginap lagi. Ada kamar mandi di dalam pula. Dan tarif yang ditawarkan bisa dengan tarif kamar yang semalam. Sebuah tawaran yang sangat menarik. Tapi saya sudah pesan penginapan lain buat kami nginap nanti malamnya, hehehe.
Jadi kesimpulannya, tarif kamar yang kami tempati sangat bersahabat dengan kantong, itu yang penting kan. Stafnya pun sangat ramah. Ngga masalah kamar mandinya di luar. Kamar mandi umum juga lumayan bersih. Hotel yang sangat cocok buat traveler ngirit kaya kami, hehehe.
Sering banget lewat Ros Mutiara itu waktu cari nasi biryani di Penang 😀 Baca postingan ini bikin kangen masakan India di Penang 😀
Kalau saya masakanindia agak kurang cocok dengan perut,meski lidah ga masalah,hehehe
membingungkan juga ya hotelnya,, harusnya dikasih keterangan juga gituu di depannya..
-Traveler Paruh Waktu
Harusnya iya… biar ngga pusing orang nyari Peneng Heritage-nya. Untungnya dua penginapntersebut satu kepemilikan dengan yg Ros Heritage serta resto yg buka 24 jam, jadinya orang bisa nanya2
[…] Ini di Restoran Ros Mutiara […]
[…] kocak bin sedikit ungud juga, hahaha. Karena saya ngga ngeh kalau di samping kiri penginapan Ros Heritage adalah jalan King, tempat penginapan Cocoa Mews berada. Jarak penginapan Cocoa Mews dan Ros […]