Wisata Budaya Nagari Saribu Rumah Gadang, Kotobaru, Sungai Pagu, Solok Selatan

Akhirnya kesampaian juga keinginan saya jalan-jalam ke Nagari Kotobaru, Sungai Pagu, Solok Selatan. Nagari ini dikenal dengan sebutan Nagari Saribu Rumah Gadang. Sebagai seorang penyuka wisata budaya, saya pasti pengen banget jalan- jalan ke sana. Saya sudah beberapa kali saya mengajak Linda, sahabat saya untuk jalan-jalan ke sana, ke nagari yang  jumlah rumah gadang-nya masih sangat banyak. Tapi dia sangat kurang berminat, hahaha.

Linda kurang berminat karena dua hal. Pertama, Muaro Labuh terlalu jauh. Kalau naik kendaraan (mobil) pribadi sekitar lebih kurang 3,5 jam. Kalau naik kendaraan unum sekitar 4 jam dari Solok. Karena kami naik motor, bisa-bisa hampir 5 jam-an, atau malah lebih dari 5 jam karena musti istirahat beberapa kali kalo lagi pegel. Lama bangeeet kan. Daaaan bakal bikin gempor (maaf) pantat kami, hahaha.

Alasan kedua adalah, ketertarikan Linda terhadap wisata budaya tidak tinggi seperti saya. Kalau saya kan tertarik banget pada wisata budaya, khususnya pada rumah gadang minangkabau dan peninggalan budaya Minangkabau. Sementara Linda, ngga terlalu tertarik, atau malah kalau bukan sama saya, mungkin ngga tertarik sama sekali, hahaha. Jadi saya maklum saja dia kurang berminat jalan-jalan ke Nagari Saribu Rumah Gadang.

Ketika kami akhirnya jadi jalan-jalan ke Kerinci, maka salah satu tujuan jalan kami adalah Wisata Budaya Nagari Saribu Rumah Gadang di Kotobaru, Solok Selatan. Sebelumnya kami juga berkunjung ke Istano Rajo Adat Alam Surambi Sungai Pagu di Balun dan juga ke Mesjid Kurang Aso 60 di Pasir Talang, sebuah mesjid tuo minang di Solok Selatan. Kami makan siang di taman kota Muaro Labuh yang kurang terawat, kami melanjutkan perjalanan ke Kotobaru. Jaraknya dari taman tersebut kira-kira 1 km saja. Kami pun tiba di delan gerbang Nagari Saribu Rumah Gadang.

Kami parkir mobil di rumah gadang yang banyak rangkiangnya, tidak jauh dari gerbang Nagari Saribu Rumah Gadang. Dari sana kami mulai jalan kaki menyisiri jalan-jalan dalam Nagari Kotobaru tersebut. Dan seperti biasa saya udah gesit sendiri mencari-cari objek foto rumah gadang. Karena kalau bareng sahabat-sahabat saya, ‘frekwensinya beda’, jadi mending ngacir sendirian saja hehehe.

Dan seperti biasa juga, saya hampir tidak ada fotonya, hahaha. Isi kamera hape saya hampir semuanya adalah rumah gadang Nagari Saribu Rumah Gadang. Sementara teman-teman saya mah jalan santai aja karena niatnya emang foto-foto. Ngga asyik kalau ngga foto-foto. Bahkan ada masanya mereka duduk di depan warung menunggu saya yang keliling sendirian hahaha.

Sungguh, saya merasa senang bisa jalan ke sini. Sebagai penyuka wisata sejarah dan budaya minangkabau, berada dikawasan yang rumah gadangnya buanyaaak begini membuat saya benar-benar senang. Angan saya melayang, membayangkan bagaimana suasana nagari ini dulunya, dulu banget. Jaman katumba, istilah minangnya, alias jaman baheula kalau istilah di Jakarta atau di Sunda.

Saya membayangkan daerah ini yang dengan suasana tradisional tanpa listrik, tanpa ada alat transportasi modern yang kita kenal sekarang. Dimana para gadis-gadisnya berbaju kurung minang dengan kepala yang tertutup selendang yang kalau berjalan tidak berani di jalan utama desa, musti di jalan kecil diantara rumah dengan rumah. Sementara para pemudanya bermain di surau, hehehe. Hayalan yang kejauhan yaa. Mentang-mentang ngayal itugratis, seenak aja menghayal, hehehe.

Saya beberapa kali memisahkan diri dari teman-teman saya, masuk ke dalam gang-gang sempit yang di sana juga banyak rumah gadangnya. Kalau ada sutradara yang syuting film atau sinetron dengan suasana kampung minang jaman saisuak (baheula), di sana sangat cocok banget. Dapat ‘feel’nya. Yang saya senang banget ada rumah gadang yang halamannya tumbuh bunga-bunga cantik warna biru dan biru keunguan. Wwwweeww kan saya demen aja ketemu bunga warna biru, hehehe.

Satu hal yang menyenangkan yang saya lihat di Kawasan Saribu Rumah Gadang ini adalah, masih banyaknya berdiri rangkiang di depan rumah gadang. Rangkiang adalah bangunan kecil yang berdiri di depan rumah gadang yang berfungi debagai lumbung. Ada 4 jenis rangkiang yang terdapat di depan rumah gadang, tapi yang umumnya terlihat adalah 2 buah rangkiang. Nah di Kawasana Saribu Rumah gadang ini, di beberapa rumah gadang terdapat 4 buah rangkiang. Wooow,keren banget menurut saya.

Kami juga mencari-cari Rumah Gadang Gajah Maharam, yang dulunya pernah menjadi ‘jingle’ RCTI yang didepannya ada beberapa rangkiang. Dalam video tersebut ada ibu-ibu berselendang putih dengan mengacungkan jari-jari pas ada jingle “RCTI Oke….”, rumah gadang itu yang kami cari. Kalau kita tanya ke orang-orang di sana bisa dipastikan semua orang tau lokasi rumah gadang tersebut.

Rumah Gadang Gajah Maharam tersebut sepertinya memang ikon wisata Nagari Saribu Rumah Gadang. Di depan Rumah Gadang Gajah Maharam ini terdapat 4 buah rangkiang. Pada saat kami tiba di Rumah Gadang Gajah Maharam, juga banyak pengunjung yang datang ke sana. Mereka masuk ke dalam rumah gadang, sementara kami ngga masuk. Yang penting mah sudah tiba dan mutar-mutar di sana, hehehe. Jadi kami tidak perlu berlama-lama berada di sana. Paling sekitar sejam aja sih. Maksimal satu setengah jam. Tidak semua area saya ‘jabanin’ untuk keliling-keliling. Gempor kaki saya, hehehe.

Bepergian atau jalan bareng sahabat itu sungguh menyenangkan banget. Itu adalah pengalaman yang sangat berharga. Apalagi dalam kondisi sahabat-sahabat saya sudah menikah dan punya anak yang mana traveling dalam hidup mereka ‘hanyalah’ bersama anak atau keluarga inti saja. Traveling yang bukan beraamjika bersamakan adalah ‘kalau’ ada acara atau kunjungan dinas di kan bareng teman sudah dicoret

Oya, di sini ada kejadian memalukan dan menyakitkan bagi saya. Saya jatuh ke selokan, bukan kerembab, bukan pula nyunsep. tapi kejengkang ke belakang, huhuhuhu *nangis kejer ala nobita, air mata muncrat ke samping. Orang lagi rame dan pada melihat saya semua, malunya ngga ketulungan hahaha. Ntar lah kalau saya udah siap menceritkan akan saya ceritakan, hehehe… 😛

 

 

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s