Santai Kaya Pantai di KLCC Park Menara Kembar Petronas

Hari pertama, setelah tiba di Kuala Lumpur dari Padang, kami mencari makan siang di warung makan di depan Halte Pasar Seni. Di dekat warung makan tersebut, ada money changer yang rate-nya rata-rata dengan banyak tempat, 282 RM per 1 Juta IDR. Dari sana kami naik taksi menuju penginapan yang berada di wilayah Bukit Bintang. Ongkos taksinya 20 RM. Agak mahal sih sebenarnya, tapi ya mau gimana lagi, daripada saya musti geret-geret koper lagi, ye kaaan. Dan sepertinya, jalannya agak diputar-putar dikit, biasaaalah hehehe.

Kami tiba di penginapan sekitar jam 2. Setelah istirahat sekitar 1 jam, kami meninggalkan penginapan untuk mulai jalan-jalan di Kuala Lumpur. Tujuan pertama kami adalah KLCC tentunya ya. Walaupun saya dan adik saya sudah pernah ke KLCC sebelumnya Desember 2015, rasanya kurang afdol kalau ke Kuala Lumpur ngga ke KLCC lagi, hehehe. Apalagi Dedew kan baru pertama kali ke Kuala Lumpur.

Dari hotel, kami cuma jalan sekitar maksimal 50 m ke halte bis Bukit Bintang. Bis yang kami tunggu adalah bis GO KL tujuan Bukit Bintang langsung. Nunggu bis-nya ngga lama kok. Di halte juga tersedia layar jadwal kedatangan bis, kaya di halte Trans Jakarta Busway di Jakarta. Hanya saja memang sih, jadwal kedatangan bis nya ngga terlalu akurat, yang mungkin disebabkan jalanan macet kali ya. Sama juga kaya jadwal di kedatangan bis transJakarta yang selalu ngga akurat, hehehe.

Penumpang bisnya memang padat banget, mungkin karena bis gratis kali ya, hehe. Tapi bis GO KL ini bersih dan nyaman. Dan yang penting kan gratis juga, hahaha. Trus ya dengan naik bis GO KL, paling ngga saya bisa liat-liat pemandangan jalanan Kota Kuala Lumpur, serta mengenali arah jalannya. Jadi ntar-ntarnya ngga keder gitu loh saya. Kami tiba di ikon Kuala Lumpur, KLCC, kayanya sekitar 14 – 20 menit 15 menitan kemudian. Dan KLCC selalu ramai tampaknya ya, seperti halnya Monas.

Para pengunjung KLCC asyik berfoto di taman halaman depan Menara Kembar Petronas. Ngga cuma pengunjung yang ramai, para penjual “zoom fortable kamera” yang bisa mendekatkan objek dan menjauhkan objek gambar juga banyak. Mereka pintar banget ya memanfaatkan peluang ya. Karena memang sih kalau mengambil foto secara normal di taman depan memang agak susah membuat frame dengan objek menara kembar yang terlihat utuh dari bawah di ke atas, tanpa harus nunggang-nungging terlebih dahulu, hahaha. Katanya harganya 30 RM. Saya ngga mau beli, lumayan mahal coy, sayang duitnya, hahaha.

Kami tidak terlalu lama berada di taman depan KLCC, Menara Petronas. Ngga ada tempat duduk yang nyaman soalnya. Kemudian kami masuk ke dalam mall, nyeberang ke Taman KLCC Petronas yang berada di ‘belakang’ Menara Kembar Petronas. Di sana ada taman yang luas dan juga ada kolam besar plus air mancur. Sepertinya kolam dan air mancur ini baru deh, karena seingat saya, 3 tahun lalu belum ada kolam dan air mancurnya deh. Kami justru duduk lama di sini, sejam lebih ada kayanya. Abisnya lebih nyaman sih ya duduk di sini dari pada di taman depan. Kami juga menikmati cemilan-cemilun sambil duduk santai di pinggir kolam. Enak bangetlaah suasananya duduk di pinggir kolam ini. 🙂

Sekitar hampir jam 5 an, kami meninggalkan Taman KLCC. Tujuan kami berikutnya adalah Dataran Merdeka yang berada di kawasan Mesjid Jamek. Jadi kami naik MRT di stasiun KLCC tujuan Mesjid Jamek. Gimana perjalanan di sana, ntar saya buat catatannya pada postingan yang terpisah, yeee… siip lah 🙂 Kami keluar di pintu stasiun yang berada di seberang Mesjid Jamek. Kami menyeberang dulu ke depan Mesjid Jamek, trus berjalan ke arah lampu merah, searah arah arus jalan raya. Jalan sekitar 100 meter, kita tiba di lampu merah. Di lampu merah kita belok kiri, maka kita sudah tiba di Dataran Merdeka.

 

 

Advertisement