Salah satu hobi saya adalah wisata mesjid tuo minangkabau. Dan alhamdulillah, satu lagi mesjid tuo minang saya kunjungi, yakni Mesjid Al Ishlah Pariangan, Batusangka. Saya ke sana bersama adik saya pakai motor. Mesjid ini berada di Kanagarian Tuo Pariangan, Tanah Datar, Sumatera Barat. Pariangan ini sekitar 10 km sebelum Kota Batusangka dari arah Padang Panjang.
Sama seperti kebanyakan Mesjid Tuo Minangkabau lainnya mesjid Al Ishlah ini berada di pinggir kali di lembah kecil di kaki pegunungan. Di belakang mesjid tampak deretan rumah-rumah penduduk berundak-undak mengikuti kontur tanah perbukitan. Deretan tangan menjadi penghubung sungai kecil yang berada di lembah dengan rumah-rumah penduduk yang berada di pinggang perbukitan. Bagi saya pemandangan di sini sangat eksotik.
Atap mesjid Al Ishlah ini juga sama dengan ciri khas mesjid tuo minangkabau, yakni atap berundak. Hanya saja yang sedikit beda adalah jika kebanyakan bangunan mesjid tuo minangkabau berbentuk persegi, mesjid ini berbentuk persegi panjang, memanjang ke arah barat dan timur. Mungkin karena lahan yang mepet ke tebing bukit, jadi dibuat memanjang. Begitu juga bangunannya, sudah terbuat dari tembok. Mungkin dulu pernah direnovasi dengan menggunakan tembok.
Mimbar mesjid Al Ishlah ini modelnya juga sama seperti mesjid tuo lainnya. Tiang-tiangnya juga masih tiang kayu. Ukiran-ukiran minang menjadi interior mesjid Al Ishlah ini. Hanya saja sayangnya, cahaya bagian dalam bagian mesjid ini agak temaram. Mungkin karena sisi utara mesjid mepet dengan tanah perbukitan, dan sisi bagian timur pun mepet dengan rumah-rumah penduduk, jadi cahaya dari sisi utara mesjid tidak terang. Dari yang saya baca-baca di internet, katanya arsitektur mesjid ini bergaya tibet. Saya sih ngga ngerti darimana melihat modelnya yang mirip dengan gaya arsitektur tibet, hahaha. Yang jelas bagi saya mah bergaya mesjid tuo minangkabau aja.
Seperti kebanyakan mesjid tuo minangkabau lainnya, di depan mesjid terdapat kolam kecil. Kolamnya berukuran sekitar 4 x 5 meter. Mungkin dulunya ukuran kolamnya lebih luas lagi, perkiraan saya aja sih, hehehe. Di pinggir kali terdapat bangunan untuk tempat pemandian penduduk. Saya sih ngga masuk ke bagian dalamnya jadi tidak tau seperti apa.
Di seberang kali kecil, di samping kanan jembatan terdapat pemandian air panas. Tempatnya sih biasa aja, tapi air panasnya jleb banget panasnya. Khasiat air panasnya juga bagus banget. Saya sudah membuktikannya sendiri. Kaki saya yang kambuh alerginya meradang kayak korengan, di punggung tapak kaki saya. Gataaaalnya minta ampun. Begitu saya siram cukup lama dengan air panas tersebut, gatalnya hilang selama berhari-hari. Tapi saya ngga kuat berada terlalu lama di sana. Pusing banget kepala saya. Saat itu kan saya belum menyadari saya ini mengalami sindrom air panas, hehehe.
Di sebarang kali kecil di atas tebing terdapat bangunan beratap tanpa dinding. Di bawah atap terdapat batu besar yang merupakan salah satu situs sejarah peninggalan minangkabau. 2 meter dari situs tersebut terdapat parkiran yang menjadi panorama untuk memotret mesjid dari atas tebing dengan pemandangan perbukitan di belakang mesjid. Pemandangan yang sangat elok dipandang mata. Untuk menuju ke sana harus menaiki undakan tangga sekitar 50-an anak tangga.
Sekitar 25 – 30 m dari parkiran tersebut terdapat gapura kecil yang menjadi salah satu jalan masuk ke mesjid Al Ishlah Pariangan dari jalan raya. Dari parkiran, pengunjung menuruni anak tangga menuju mesjid. Tapi kalau mau kendaraannya parkir persis di depan mesjid, kita harus melalui gapura utama yang berjarak sekitar 2 km lagi dari gapura kecil. Sekalian juga bisa visit beberapa wiisata peninggalan sejarah minangkabau yang ada di Nagari Pariangan.
Selamat traveling ke Pariangan, Sumatera Barat.
Bahan kayu di dalam masjid memberikan kesan semakin adem. Masih terlihat sangat kokoh, mudahan terus terawat dengan baik ya.
IyaUn… adem di dalamnya… suasana di sana juga asyik
atap berundaknya khas ya, bagusnya tetap dipertahankan , jangan diseragamkan,sama kyk masjid2 model di yogya juga khas.
Iyaa… itu ciri khasnya yg tetap harus dipertahankan
[…] sejarah yang terdapat di Nagari Pariangan adalah Mesjid Al Ishlah, yang dikenal juga dengan sebutan Mesjid Tuo Nagari Pariangan. Selain itu juga terdapat kuburan panjang Tantejo Gurhano. Tan Tejo Gurhano adalah tokoh yang […]
jadi kangen ke pariangan lagi , kemaren kesana bareng temen pas sholat jumat jadi cuma jumatan aja sama ke prasasti pariangan, gak kemana2 🙂
Padahal dekat banget. Jarak kira2 30 m aja dr mesjid… tapi jalan agak mutar, hehe
iya, kalo prasasti udah hehe
Terlalu dekat untuk dilewatkan ya… hehe
yups uni, mumpung lewat
Parkiran mobilnya yg dekat jalan raya yg kalau ke mesjid turun tangga ya?
Kami kemaren parkir di dekat makam dt. tantejo gurhano
Berari bisa langsung depan mesjid ya…
gak juga uni, harus jalan dulu
Lah, knp ngga langsung aja k depan mesjid?
penuh orang uni, mobil gak bisa lewat
ohh, udah anti di jalan utama daam kapung itu ya
betul uni, kami bingung mau parkir dimana, jadinya parkir di dekat makam dt. tantejo gurhano itu
Jalan dikit biar makin sehat,hehehe
[…] Mesjid Tuo Kayu Jao, Gunung Talang. Sementara di Tanah Datar ada Mesjid Tuo Lubuk Bauk, Batipuh dan Mesjid Tuo Al Ishlah Pariangan, Tanah Datar. Di Solok Selatan, ada mesjid tuo yang dikenal dengan Mesjid Tuo Kurang Aso […]