Big Drama si Mr. Delay, Lion Air

Akhirnya saya insaf juga dari nikmatnya libur lebaran. Saya segera beli tiket balik ke Jakarta setelah sebulan 10 hari di rumah. Kalau mau ikutin hati, di rumah itu enak banget. Meskipun capek ngurus rumah, masak, ngurusin keponakan, berada di rumah itu sangat menyenangkan. Dan bisa dibilang saya malah ngga jalan selama di rumah libur lebaran kemaren.

Drama pembelian tiket dimulai dengan mahalnya harga tiket balik Padang – Jakarta. Okelah, ha itu disebabkan karena lebaran, okelah puaaham banget, (walaupun lebaran udah lewat 3 minggu lebih, hehe). Saya sebagai konsumen pasrah aja. Walaupun gondok juga saya dengan harga tiket di atas 1,4 juta. Yang penting balik Jakarta dulu dah, hahaha.

Penerbangan Padang – Jakarta tanggal 19 Juli tersebut udah banyak yang terjual habis di banyak penerbangan. Akhirnya saya ambil penerbangan jam 8.20 (JT 255), malam. Karena penerbangan jam tersebut dan penerbang yang jam 9.20 yang harga tiketnya yang paling murah. Yang paling murah loooh. Harganya udah 1,4 jutaan boo, hehe.

Saya ngga mau ambil jam 9.20 (JT 257), karena bakal nyampe jam stengah 12an. Dan pada jam segitu pastinya bus damri udah ngga ada lagi yang ke Gambir. Ke semua jalur deng. Mau nginap di bandara? Ogah! Kapok saya nginap di bandara Soetta, hahaha.

Pada hari keberangkatan, sekitar jam 10 an saya dapat SMS dari Lion kalau jadwal saya digeser menjadi jam 9.20 malam. Aduuuh, kesel banget ngga tuh. Saya menghindari jadwal tersebut, eh Lionnya malah ‘ngelemparin’ saya ke ke jam tersebut. Karena pesawat yang akan digunakan adalah jenis Airbus yang isinya 480 penumpang. Makanya penerbangannya digabung.

Nyampe BIM turun lewat belakang daripada antri nunggu belalai pesawat.

Saya tiba di bandara pas magrib. Nunggu 3 jam saya, hahaha. Habisnya udah ngga ada lagi travel yang berangkat lebih sore lagi. Jadi saya mau ngga mau nunggu lama di bandara. Lebih baik tiba cepat kan dari pada ntar tiket saya hangus karena telat, hehehe.

Sekitar jam 9, petugas bandara menyampaikan bahwa pesawa yang akan kami tumpangi telat mendara. Baru akan mendarat jam 11.30. Itu 2 jam telatnya setelah jadwal. Udah lah penerbangan saya diundur jam keberangkatanya, eh dilei-nya 2 jam lagi. Huuufff…

Penumpang langsung heboh. Ribut. Sebeeeeeel banget semuanya, hahaha.

Sekitar 11, ada lagi pengumuman dari petugas yang menyatakan bahwa pesawat yang akan mengantarkan kami ke Jakarta baru akan mendarat jam 02.02. Jadi penerbangan JT 257 kembali akan tertunda. Penumpang emosi. Marah-marah. Apalagi yang awalnya mengambil penerbangan yang jam 8.20, lebih marah lagi

Sebagian besar mendatangi petugas pintu boarding pass yang masih jaga. Penumpang tersebut meminta kepastian berangkat. Tidak hanya itu, mereka juga meminta uang konpensasi atas keterlambatan tersebut. Namanya juga petugas boarding pass, mereka pasti tidak bisa membuatj keputusan. Maka, sebagian penumpang keluar dari ruang tunggu dan turun ke lantai bawah menemui menejer yang bertugas.

Saya juga keluar dari ruang tunggu. Bukan untuk ikut-ikutan demo. Tapi saya pergi ke mushala. Niat baik sih untuk shalat sunah, hahaha. Tapi modus juga sekalian buat tiduran di mushala. Lumayan bisa tiduran pulas sekitar 15 – 20 menit, hehehe.

Jam setengah 2 an, ada lagi pengumuman, bahwa, pesawat yang akan membawa kami ke Jakarta, baru berangkat dari Jakarta. Ya rahman, ya karim. Masih harus ditunda lagi? Kalau semisal pesawat tersebut berangkat jam setengah 1 kurang aja, maka bakal nyampe Padang paling cepat jam 3. Dan paling cepat kami akan berangkat jam 4 dari Padang.

Penumpang makin mendasak petugas minta uang kompensasi. Mereka (yang maju menghadapi petugas) sepakat, kalau uang kompensasi tidak diberikan, maka para penumpang tidak akan turun dari pesawat. Mereka tidak mau nantinya dijanji-janjian Lion sekian waktu kemudian untuk menerima uang kompensasi.

Akhirnya jam 3 lewat 20 menit saya boarding pass. Begitu penumpang sudah naik pesawat, lampu ruang tunggu bandara langsung terlihat gelap. Kasian juga para petugas bandara ya. Ngga cuma penumpang yang dirugikan dengan kemoloran yang berjam-jam ini, tetapi jaga semua petugas keamanan di bandara.

Kami baru terbang, jam setengah 5. Artinya sejam setelah masuk pesawat. Saya alhamdulillah tertidur hampir satu jam. Nyampe di Jakarta jam 6. Udah terang. Saya terpaksa shalat subuh dengan cara bertayamum saja. Walaupun ngga berasa udah berwudhu, tapi mau gimana lagi, hehe.

Ketika pesawat sudah parkir, kapten pilot mengumumkan bahwa pembagian uang kompensasi dilakukan di dalam gedung bandara. Penumpang ngga mau, dan ngga mau turun pesawat. Penumpang maunya dilakukan di atas pesawat. Karena mereka berpikir, kalau sudah keluar dari pesawat, pasti pihak Lion akan menunda-nunda pembayaran tersebut.

Akhirnya, petugas daratpun naik ke atas pesawat buat membayarkan uang kompensasi penumpang. Alhamdulillah, balik 300.000. Lumayanlah daripada ngga dapat sama sekali.

Yah, begitulah kalau kita naik pesawat yang terkenal dengan ‘delay’nya. Bikin sengsara badan buangat, karena cuapek bangetkan badan ngga tidur semalaman. Pun kalau tertidur selama 15 menitan dan hampir 1 jam, tidurpun juga ngga benar-benaq nyenyak.

Teman-teman pernah delay sampai lebih dari 7 jam?

36 comments

  1. Aku pernah juga delay lama gitu naik lion.. Harusnya jalan jam 9 jadi sore gitu.. Lupa jam brp.. Duh, mana susah cari makanan di bandara, akhirnya nemu tukang bakso & makan bakso rame2 & nebeng masak indomie di tukang baksonya..

  2. Mayan dapet 300 rebu.
    Aku gak berani naik lion kalo ada connecting flight. Baru sekali naik keluarga lion pas ke kuala lumpur. pesawatnya on time tapi kode bookingku gak muncul di sistem mereka

  3. kalo domestik udah ngeblacklist maskapai ini, giliran beberapa waktu lalu ke Nepal naik grupnya eh, masih delay juga jkt – kul, sampai harus lari ke penerbangan berikutnya yang untungnya delay juga hahaha… Giliran pulang, bagasi dari nepal ga keangkut… hahaha… ampun deh…

    • Saya maunya juga nge blacklist maskapai ini… tp seringkali dapatnya harga lebih murah drpd sriwijaya dan citilink… trus jadwalnya banyak… jadi bisa bebas memilih jadwal sesuai kebutuhan. menangnya di situ mereka.

      Malindo yah? hahaha… masih anaknya, ya sama aja Mba, hehe

      trus gmn bagasinya…?

Leave a reply to Justisia Nita Cancel reply