Hayooo… Siapa yang suka baksoo? Kayanya hampir semua orang pada suka bakso ya. Termasuk saya juga sangat suka bakso. Dari kecil sampai SMA hampir tiap hari saya makan bakso. Seriuus looh, hampir tiap hari sepulang sekolah saya sama teman-teman saya makan bakso. Karena makan bener-bener makanan yang sangat menggugah selera. Hmmm yummy…
Nah, kemaren minggu 14 Mei, saya diajak teman saya Ria dan komunitas blogger makan bakso di Bakso Bom Mas Erwin cabang Kelapa Gading. Diajak makan baksonya mau laah, hehehe. Bakso Mas Erwin cabang Kelapa Gading ini baru buka seminggu sebelumnya, tanggal 7 Mei. Dan lokasi pondok bakso benar-benar sangat premium, di jalan Boulevard Raya Kelapa Gading.
Saya tiba di sana jam setengah sebelasan. Saya masuk ke ke dalam dan hidung saya langsung menangkap aroma bakso yang semerbak. Wanginya aja udah enak, apalagi rasanya ya. Saya menghirup kuat-kuat aromanya, hehehe. Serius loh. Saya sangat suka aroma baksonya.
Di dalam pondok bakso ini pengunjungnya sudah rame. Dan Ria teman saya udah tiba duluan di sana. Segeralah kami pesen bakso. Saya pesen bakso urat, Ria pesen bakso keju. Sembari nunggu bakso kami dihidangkan saya segera jepret jepret kamera buat dokumentasi pribadi.
Begitu bakso kami dihidangkan di meja, aroma bakso langsung menyerang syaraf penciuman saya. Aromanya enak dan segar. Saya pun langsung minta lagi kuah tambahan sama mas-nya. Saya ini kan miss kuah numero uno looh, hahaha. Abis itu saya icip dulu kuahnya bakso saya.
“Hmmm… enak!” kata saya ke Ria sambil meniknati aroma bakso.
“Tapi, gue lupa bilang ngga pake mecin.” lanjut saya yang berpikiran kalau bakso ini pakai mecin kaya bakso-bakso pada umunnya.
Setelah saya tambahan cabe dan kecap, saya kemudian menikmati bakso saya. Pelan-saya potong bakso pake sendok, trus saya suap dan saya gigit baksonya (sok bergaya Om Bondan, hehe). Dan kemudian saya menikmati rasa bakso yang lembut tapi berasa rasa dagingnya.
Kalau di pondok bakso biasa kan kalau dagingnya lunak, rasa daging tidak ada. Kalau ini, dagingnya lembut tapi daging berasa. Setelah saya liat infonya di banner, pantas saja rasa dagingnya berasa, karena perbandingan daging dan tepung adalah 10 : 1. Jadi 10 kg daging dicapur tepung 1 kg.
Saya menikmati baksonya pelan-pelan, ngga usah buru-buru. Saya rasakan sensasi raso bakso di lidah saya. Dan tak terasa saya menghabiskan semangkok bakso yang saya punya. Mangkok bakso saya pun kosong melompong tanpa tersisa sama sekali. Bahkan kuahnya pun abis sampe tetes terakhir. Coba liat ajandi foto, hehehe.
Jadi intinya apa? Bagi saya bakso Mas Erwin enak, padahal ngga pakai mecin. Karena bagi saya, kalau makanan tanpa mecin aja enak, berarti makanan tersebut akan jauh lebih enak kalau dipakai mecin. Udah gitu, bakso Mas Erwin ini sehat, karena baksonya ngga pake pengawet dan tidak pula pake borax. Bahkan di dinding resto ini dipajang bahaya penggunaan borax pada makanan.
Dan sekadar info ini buat ibu-ibu hamil, pondok bakso Mas Erwin Kelapa Gading ini mengratiskan ibu hamil makan bakso di sana. Asyik kaaan. Tapi syaratnya adalah si bumil wajib share dia lagi makan bakso di sana di sosmed yang dia miliki. Mention juga ke pemiliknya, Mas Jansen.Mas Jansen masih muda, kelahiran tahun 1993. Tapi mas Jansen ini sudah punya jiwa wirausaha yang sangat tinggi. Ia memilih berbisnis setamat kuliah.
Lokasi pondok bakso Mas Erwin Kelapa Gading ini berada di jalan Boulevard Raya Blok TT 2 No. 22. Berada persis di seberang apartemen WGP. Jadi lokasinya sangat strategis. Dari halte busway pulomas naik angkot 04 ke arah Kelapa Gading. Patokannya adalah Perum Pegadaian yang berada di sisi kiri jalan, sementara Aparteman WGP yang berada di sebelah kanan jalan.
Selamat mencoba dan menikmati Bakso Bom Mas Erwin cabang Kelapa Gading.
Penggunaan kata mecin yang benar adalah vetsin, kemudian masih ada kata yg harus diperbaiki seperti : begitu saya bakso kami dihidangkan di meja. Yg benar adalah : ketika bakso dihidangkan di meja saya, aroma baksonya langsung ….
Oke.. Bu Sum… makasih atas koreksinya… 🙂
kalau bahasa kampung saya disebut bicin, mbak atau aji no moto. Saya juga tidak suka kalau makanan itu ada bicin. 🙂
Bu Sum itu pasti guru Bahasa Indonesia, ya,. 🙂
Aku juga tidak suka mecin…:)
Aku tidak tau apakah Bu Sumi guru bahasa Indonesia atau tidak…:)
Kepengennnnnnnn **huks huks
Tapi di Jkt pun ku ga pernah main ke Gading 🙂 jauh sih
Iyaaa… Jauh dari grogol yaa… 🙂
Duh nikmatnya! Aku jg klo makan bakso, yg diincip pertama kali ya kuahnya.
Iya… Kalau kuahnya enak, makannya jadi enak… apalagi ini kalau ngga pakai mecin…
kak bakso satu hihi
Ayooo Win… 🙂 Ke Gading yuukk.. 🙂
Iya dagingnya berasa banget. Ramuannya itu lho 10kg daging dicampur dengan 1kg tepung.
Salam,
Myfoottrip dot com
Iya… dagingnya sangat berasa… Enak…
Assalaamu’alaikum wr.wb, Firsty….
Saya juga suka bakso dan pernah merasainya semasa belajar di Kuala Lumpur dan Selangor. Tetapi di Sarikei, tidak ada orang jualan bakso. Sudah lama tidak merasai nikmat Bakso ini.
Salam ramadhan dari Sarikei, Sarawak. 🙂
Waaah, di Sirikey tidak ada bakso Ka?
Waaah, jualan bakso aaja di sana aah… 🙂
Hehehe… nanti akak belajar cara membuat bakso. Tidak terfikir sebelum ini. Boleh dicoba, kalau lazat, boleh jualan, ya….:)
Buat kak…Dan jual di Sirikei… 🙂
Aku salaaah bukaaa, buka ini pas puasaaan 😥😥😥😥
Dear Mimin, saya Rizky dari resto Ayam Bahagia Kelapa Gading, kami mengundang anda beserta teman2 Blogger u/ bisa berkunjung ke tempat kami dan makan sepuasnya di tempat kami, Gratis!:) silahkan hubungi saya di rizukyreins@gmail.com
kami tunggu kehadiran nya ya:)
Selamat sore Pak/Mas Rizky, terima kasih atas undangannya. Saya kabari ke teman2 saya yang lain ya. Dan saya follow up via email ya…
Mksh