Seperti yang sudah saya tulis sebelumnya, bahwa saya niat banget ikut aksi bela alqur’an, hari ini 4 November. Saya mencoba tanya teman-teman saya siapa aja yang ikut. Kebanyakan emang ikut dengan grup pengajiannya. Daaan, akhirnya tadi siang saya memutuskan jalan ke Monas seabis shalat zhuhur. Saya jalan sendiri pakai grab bike dari Cideng. Saya tujuannya ke Museum Nasional.
Waaaa… Niat banget kan ya. Kayanya saya doang yang jalannya sendirian aja. Yang lain mah jalan sama teman atau rombongan, hahaha. Dan alhamdulillahnya, cuaca sangat bersahabat. Cuaca tidak terik. Dan juga tidak mendung.
Suasana jalan Merdeka Barat masih belum ramai banget. Tapi ada koordinator lapangan yang berbicara menggunakan toa yang meminta pengunjuk rasa untuk selalu tertib dan mematuhi peraturan yang sudah mereka buat bersama. Koordinator lapangan tersebut juga minta pengunjuk rasa tidak menginjak tanaman dan juga tidak membuang sampah sembarangan. Sampah-sampah diharapkan dimasukkan dibuang ke tong sampah yang sudah disediakan.
Dan saya melihat dengan kepala saya sendiri, sampai saya pulang, pengunjuk rasa selalu menyediakan tong sampah. Mereka selalu saling meingingatkan untuk mengumpulkan sampah. Bahkan relawan Bulan Sabit Merah Indonesia juga mengumpulkan sampah-sampah plastik sisa minum kopi masyarakat yang menonton aksi unjuk rasa tersebut. Dan justru di pagar samping museum nasional, tempat para Satpol PP duduk-duduk, banyak sisa sampah yang berserakan. Sayang saya ngga foto petugas satpol pp dengan sampah-sampahnya tersebut.
Begitu juga rumput dan taman yang ada di tengah jalan Merdeka Barat tersebut. Aman terkendali. Masa tidak ada yang menginjak-injak taman tersebut. Paling mereka hanyak duduk di marka jalan antara taman dan jalur busway. Ada sih satu dua yang duduk di bawah pohon di taman tersebut.
Sampai pukul 2 siang, semakin lama semakin banyak masa yang berdatangan ke arah istana melewati jalan Merdeka Barat. Baik ormas-ormas islam, maupun ormas.masyarakat seperti Forkabi dan masyarakat Madura. Ada yang datang sambil bershalawat, ada juga yang datang sambil mengumandangkan asmaul husna Ya Rahman, Ya Rahim. Ada juga dengan yel-yel. Semua datang dengan tertib.
Ketika masa semakin ramai memenuhi jalan Merdeka Barat, jam setengah tiga, sayangnya saya harus kembali. Perut saya lapar banget. Maka saya pun balik, jalan kaki ke arah SMK 1 Jakarta di Abdul Muis. Saya menyusuri jalan Tanah Abang 1 untuk nyari warung nasi. Dan sayang ngga ada sama sekali, hehehe.
Dalam perjalanan balik itu, masa masih berdatangan melewati jalan Tanah Abang 1. Masih ramai di sepanjang Markas Komando Paspamres dan pom bensin. Ada yang jalan kaki, ada yang pakai angkot dan kopaja 93. Semua datang dengan tertib. Tidak ada sikap atau yel-yel yang provokatif.
Di rumah makan saya juga mengikuti perkembangan unjuk rasa melalui tivi. Penyiar tivi pun menyatakan demo tersebut tertib, aman dan damai. Sungguh membahagiakan melihat kondisi yang demikian.
Semoga selalu tertib, aman dan nyaman sampai berakhirnya demo. Amin ya Allah…