Diskusi dan Bedah Buku Habibie the Series :Menggali Inspirasi dari 80 Tahun Habibie

20160807_153253.jpg

Hari Ahad yang lalu tanggal 7 Agustus siang jam 13.30 (lewat sekian menit) saya ikut diskusi dan bedah buku Habibie The Series di Museum Bank Mandiri, Kota, Jakarta. Sebenarnya sih acara dijadwalkan jam 13.00, tapi molor setengah jam lebih dari jadwal semula. Biasalah, di Indonesia ngga afdhal kalau ngga ngaret ya, hehehe… *piiiisss:p

Diskusi dan bedah buku Habibie the Series ini dimoderatori oleh Andi Tenri Dala. Ini adalah salah satu acara dari seluruh rangkaian acara peringatan 80 tahun Bapak B.J Habibie, presiden Republik Indonesia yang ke tiga. Penyelenggara acara 80 tahun adalah Museum Bank Mandiri yang bekerjasama dengan Habibie Centre, Penerbit Tiga Serangkai dan Lembaga Kursus Euro.

Acara diskusi tentang sosok Bapak Habibie yang bertema “Peran Habibie dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia’ ini sungguh menarik. Karena pembicara-pembicara yang hadir adalah orang-orang yang yang sudah sangat lama mengenal Bapak Habibie. Mereka adalah para insinyur yang dulunya pernah menjadi bawahan Bapak Habibie di Departemen Riset dan Teknologi, Badan Pusat Penerapan Teknologi ataupun di Otoritas Batam.

Pembicara pertama adalah Bapak Dr.Ir.Wendi Aritenang, Msc, Bapak Nurmahmudi Ismail, dan Bapak Dr.Ir Bambang Setiadi. Bapak Wendi Aritenang adalah mantan Sekjen Depertemen Perhubungan, Mantan Irjen Departemen Perhubungan, Dirjen Perkeretaapian dan sekarang beliau sebagai staf ahli kementrian perhubungan. Beliau juga pernah menjadi tim pembangunan Pulau Batam menjadi Batam yamg kita kenal seperti sekarang ini.

Bapak Nurmahmudi Ismail adalah Mantan Mentri Kehutanan dan Walikota Depok, Jawa Barat. Beliau juga salah satu pendiri Partai Keadilan yang kemudian berganti nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera. Sementara Bapak Bambang Setiadi adalah mantan ketua Badan Standar Nasional dan.sekarang menjadi ketua Dewan Riset Indonesia.

20160807_140856.jpg

Sungguh sangat menarik apa yang disampaikan oleh para narasumber tersebut tentang sosok seorang B.J. Habibie. Pemaparan merek tentang Bapak habibie membuat saya jadi mengenal pribadi Bapak Habibie menjadi lebih dekat.

Menurut Bapak Wendy Aritenang, Presiden Indonesia yang mempunyai rencana pembangunan jangka panjang hanya tiga. Presiden Seokarno, Presiden Soeharto dan Preseiden BJ Habibie. Mereka adalah presiden yang mempunyai visi jauh ke depan dalam pembangunan Indonesia.  Presiden-presiden setelahnya tidak ada yang mempunyai program pembangunan jangka panjang seperti tiga presiden pertama Indonesia. Di era presiden setelah Bapak Habibie, rencana pembangunan jangka panjang yang dibuat sebelumnya jadi terhenti.

Pak Habibie, kata Pak Wendy, membangun Pulau Batam (melalui Badan Otoritas Batam) dari yang hanya pulau kampung nelayan menjadi seperti kota besar seperti sekarang karena posisinya yang strategis, yang dekat dengan Singapura. Ketika membangun jembatan Barelang yang menghubungkan Pulau Batam sampai Pulau Galang, mempekerjakan insinyur-insinyur dari universitas terkemuka di Indonesia.

Pak Habibie membuat jembatan Barelang tersebut dengan 7 macam jenis. Dulu para insinyur ini tidak mengerti kenapa harus 7 macam jenis pembangunan jembatan ini. Tapi rupanya jembatan barelang menjadi semacam ‘tahap awal atau latihan percobaan’ untuk pembangunan Jembatan Selat Sunda nantinya. Begitulah visioner-nya seorang Bapak Habibie.

Hal lain yang menunjukkan bahwa Bapak BJ. Habibi adalah pemimpin yang jauh visioner ke depan adalah ketika pembangunan perusahaan penerbangan Dirgantara Indonesia. Supaya Indonesia bisa mandiri dalam pembangunan di bidang penerbangan beliau meminta kepada Bapak Presiden Soeharto untuk membangun 10 industri penunjang. Dan Presiden Soeharto memenuhi apa yang diminta oleh Bapak Habibie selaku Menteri Riset dan Teknolagi. Tujuan pembangunan 10 industri penunjang ini adalah Indonesia tidak lagi tergantung dengan luar negeri dalam pembangunan pesawat oleh Dirgantara Indinesia.

20160807_141010.jpg

Pak Wendi juga menceritakan tentang bagaimana di Jerman, walaupun pemerintahan berganti rancangan pembangunan di sana tetap dilanjutkan oleh pemerintahan selanjutnya. Pemerintahan baru tidak membuat kebijakan baru yang bisa menghentikan rencana pembangunan jangka panjang yang sudah dibuat sebelumnya.

Bapak Nurmahmudi Ismail menjelaskan bagaimana pola kerja Badan Penerapan Teknologi. Pak Habibie kata beliau, tidaklah mementingkan absensi. Yang utama adalah bagaimana kinerja seorang ilmuan. Apa yang hendak dilakukan dan ditargetkan harus tercapai. Bapak Habibie juga yang kemudian mengajukan sistem kerja 8 jam sehari, 5 hari seminggu.

Bapak Habibie adalah seorang pemimpin yang sangat terbuka. Itu yang disampaikankan juga oleh Bapak Nurmahmudi Ismail. Ia bercerita bagaimana tanggapan Pak Habibie ketika ia (bersama para pendiri Partai Keadilan) mengungkapkan niatnya hendak mendirikan partai. Pak Habibie tidak mempermasalahkan sama sekali.

Bapak Habibie juga sangat legowo ketika pertanggungjawabannya akan ditolak MPR/DPR. Jadi Bapak Nurmahmudi bersama Partai Keadilan datang ke rumah Pak Habibie setelah sidang pertanggungjawaban presiden. Partai keadilan meminta kesediaan Bapak Habibie menjadi calon presiden yang akan diusung oleh Partai ini. Jawaban Bapak Habibie adalah : Jika pertanggungjawaban saya sebagai presiden ada kemungkinan akan ditolak, tidak mungkin saya mengajukan diri sebagai presiden lagi.

Dan yang paling menarik adalah testimoni yang disampaikan oleh Bapak Dr. Ir. Bambang Setiady. Beliau sampai membuatkan slide dan meringkas testimoni beliau tentang Bapak Habibie menjadi 10 poin. Ke semuanya itu dilengkapi foto atau gambar bagaimana sosok Pak Habibie yang ia kenal dan ia lihat secara langsung.

Sawah Solok Gunung Marapi1

Ada satu gambar yang memang menunjukkan bahwa Bapak Habibie adalah bukanlah pejabat yang formalitas banget, dan beliau spontanitas. Di gambar itu terlihat Bapak Habibie sedang menandatangi berkas di atas meja pendek yang biasa untuk sofa tamu. Bapak Habibie tidak duduk di kursi tapi jongkok di pinggir meja. Padahal Pak Habibie menggunakam jas loh. Terlihat banget beliau  sangat spontanitas dan ngga mementingkan gaya formalitas.

Satu hal lagi yang tidak bisa dilupakan oleh Bapak Bambang Setiadi adalah, ketika mereka sedang ada di Jogja. Saat itu hari Jumat. Bapak Bambang tidak ngeh dengan hari Jumat. Justru Bapak Habibie yang justru mengingatkan bahwa hari itu adalah hari Jumat. Bapak Habibie minta shalat jumat di mesjid di desa sana.

Ada satu pembicara yang saya lupa namanya, beliau dari Pindad. Beliau bercerita bahwa suatu hari Bapak Jusuf Kalla meminta untuk membuat tank baja dalam waktu 2 tahun. Sementara Bapak tersebut menyatakan bisa dalam waktu 10 tahun tapi menggunakan sumber daya manusia dan sumber daya alam Indonesia.

Bapak JK tetap minta 2 tahun. Dan bapak dari pindad tersebut menyetujui. Akibatnya adalah ia tetap bekerja sama dengan negara lain karena harus menyelesaikan dalam waktu 2 tahun. Efeknya, produk tersebut bukan murni produk Indonesia. Itulah salah satu bentuk pemimpin yang tidak berfikiran jauh ke depan.

Sebenarnya masih banyak sih rangkuman tentang sosok Habibie yang diuraikan oleh para narasumbee tersebut. Ada juga wawancara via telpon dengan bapak Indra Samego yang menjelaskan tentang terlepasnya Timor Timur dari Indonesia. Nanti deh saya bikin lagi di postingan selanjutnya. Ini udah kepanjangan hehehe.

Advertisement

12 comments

  1. Saya masih kecil waktu pak habibie jadi presiden. Jadi nggak bisa menilai kinerja beliau. Juga belum pernah sekalipum membaca tentang habibie. Bahkan filmnya pun teelewatkan. Bukan fans nya he he he……

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s