Janjang Saribu Ngarai Sianok Bukan Janjang Koto Gadang (The Great Wall of Koto Gadang)

Salah satu objek wisata yang terdapat di Ngarai Sianok adalah Janjang Saribu atau Tangga Seribu. Jumlah tangganya sih ngga sampai seribu tapi karena banyak dibilang aja seribu, hehehe. Janjang Saribu ini berada si tebing Ngarai Sianok di bawah Nagari Bukik Apik atau Bukit Apit.

Jujur saja saya heran lo waktu mencari info Janjang Saribu di internet. Banyak situs yang menjelaskan tentang Janjang Saribu, seakan-akan Janjang Saribu ini sama dengan Janjang Koto Gadang atau Great Wall of Koto Gadang (skala sangat mini banget). Bahkan postingan itu juga dibuat oleh website wisata.

Saya jadi bertanya-tanya, ini orang udah ke sana atau hanya baca-baca info dari internet (yang ternyata salah) juga? Hehehe. Mungkin mereka mendengar tentang Janjang Koto gadang dan juga Janjang 1000, dipikirnya sama, ya sudah mereka postingpun Janjang Koto gadang adalah Janjang Saribu. Judulnya Janjang 1000 tapi fotonya Janjang Koto gadang.

Jadi intinya ya, Janjang Koto Gadang dan Janjang Saribu itu beda. Sama-sama berada di Ngarai Sianok tetapi berjarak kira-kira 1 km.

janjang 1000 di dinding tebing

Janjang Koto Gadang disebut juga dengan The Great Wall of Koto Gadang (Tembok Besar Cina yamg skala mini bangeet), menghubungkan Kota Bukittinggi dengan Nagari Koto Gadang. Janjang ini melintasi dasar Ngarai Sianok mulai dari pintu bawah (pintu masuk ke 2) Lubang Japang sampai jalan nagari Koto Gadang di seberang Taman Panorama Bukittinggi.

Sedangkan Janjang Saribu berada di bawah Nagari Bukik Apik dengan dasar Ngarai Sianok. Janjang Saribu ini berada di tebing ngarai yang tegak dan curam. Janjang ini menjadi tangga bagi masyarakat Bukik Apik jaman dulu untuk mengambil air di sungai yang berada di dasar Ngarai.

Saya pergi ke Janjang Koto Gadang Lebaran 2013. Naik motor berdua teman saya (cewek juga) dari Solok ke Bukittinggi. Lumayan pegel booo. Abis main ke Lembah Anai dulu, hehehe. Nekat dah. Pas treking sendirian (teman saya ga mau ikut jalan, dia nunggu di warung) di Janjang Koto Gadang saya ngos-ngosan. Ketauan jarang olah raga, hehehe.

Waktu jalan ke Janjang 1000, saya sendirian ke Bukittinggi. Tujuan saya adalah Rumah Amai Setia yang ada di Nagari Koto Gadang. Saya naik ojek dari prapatan ujung jalan panorama. Dan saya minta abang ojeknya antarin saya sebentar ke Janjang Saribu bagian bawah. Cuma buat ambil beberapa gambar doang, hehehe. Eh saya dimintai ‘uang retribusi 2000 oleh ibu-ibu penduduk sanaa.

Janjang Koto Gadang melintasi Ngarai sianok. Foto lengkap Janjang Koto Gadang di postingan ini.

Sepulang dari Koto Gadang saya janjian ketemu teman saya yang tinggal di sana. Saya tanya kesediaannya (nodong pake pedang, hahaha) untuk menemani saya ke Janjang Saribu bagian atas di Bukik Apik. Alhamdulillahnya dia mau setelah ‘pusing’ ikutin rutenya. Jemput anaknya dulu di sekolah, pulang dulu ke rumahnya, antar anaknya lagi ke sekolah buat latihan karate, hufff.

Tapi alhamdulillahnya nyampe juga di Janjang Saribu walau hari sudah sore. Saya mencoba turun sendirian ke bawah. Teman saya ngga mau ikut karena bikin capek, katanya hahaha. Eh tapi saya hanya turun hampir setengahnya aja. Ngga berani juga turun sendirian, hahaha. Itu aja udah bikin ngos-ngosan naiknya hahaha. Udah gitu tangganya kan miring banget ya. Bisa sampai lebih dari 45 derajat deh kayanya.

Tapi yah, sayangnya sih taman di sana tidak terawat. Pondok gazebonya udah rubuh. Padahal pemandangannya bagus. Semoga pemda kota Bukittinggi memperbaiki tamannya ya. Untungnya sih jalan setapak dari jalan raya ke tamannya itu udah pakai konblok, jadinya udah enaklah.

Ngarai Sianok

Tips naik Janjang Koto Gadang atau Janjang Saribu.

Seperti yang saya bilang di atas, saya turun ke Janjang Seribu dan naik Janjang Koto Gadang sendirian saja, karena teman saya ngga mau menyusuri tangga.

Saya jalan penuh semangat, pengen cepat tiba di ujungnya. Tapi belum lagi saya sampai di pertengahan tangga, napas saya ngos-ngosan. Keringat mengucur deras, dan kaki saya jadi gemetar karena berjalan buru-buru menaiki tangga. Dan saya tiba-tiba pusing dan mual, hahaha. Saya pun berehat berehat sejenak.

Jadi jika kita mau menyusuri tangga demi tangga Janjang Koto Gadang atau Janjang Saribu pastikan dulu t kondisi tubuh. Paling tidak jangan dalam kondisi perut kosong atau perut kekenyangan karena baru selesai makan. Dan jangan naik tangga dengan terburu-buru seperti yang saya lakukan. Karena menguras energi banget kalau jalannya cepat-cepat. Bikin ngos-ngisan, hahaha.

Jalannya santai saja, dan nikmati suasana alam yang tenang. Karena toh kita ke sini untuk refreshing, bukan untuk berolah raga bukan? 🙂

Ini foto-foto janjang Saribu.

Gerbang di samping Mesjid Baiturahman, Bukik Apik

Di atas puncak Janjang Saribu

Ngarai Sianok

Puncak Janjang saribu yang terlihat dari dasar Ngarai Sianok

Dari bawah dekat sungai

Dan Foto Lengkap Janjang Koto Gadang ada di link di bawah foto ya… 🙂

Advertisement