Janjang Saribu (1000 ) Ngarai Sianok Bukittinggi Sumatera Barat

Janjang saribu 7

Ngarai Sianok yang terdapat di Bukittinggi merupakan salah satu objek wisata alam yang sangat terkenal. Di ngarai ini banyak terdapat objek wisata alam yang bisa dinikmati oleh pengunjung atau wisatawan yang datang ke Bukittinggi. Pemandangan lembah dengan bukit yang berdinding terjal dengan kemiringan yang mencapai 90 derajat berpadu gunung Singgalang membingkai keindahan ngarai ini.

Dan di dalam ngarai tersebut terdapat beberapa aliran sungai yang membelah lembah. Juga ada petak-petak sawah yang hijau dan kuning yang berbingkai tebing ngarai. Juga terdapat rumah-rumah penduduk meski tidak banyak.

Salah satu objek wisata alam yang terdapat ngarai ini adalah Janjang Saribu atau Tangga 1000. Janjang dalam bahasa Padang artinya adalah tangga. Saribu artinya seribu. Jadi Janjang Saribu berarti tangga yang jumlahnya seribu. Itu makna dari segi bahasa.

Janjang saribu

Dari segi defenisi tentu saja berbeda. Karena jumlah tangga di sini tidak sampai 1000 buah. Ratusan iya. Tapi karena jumlahnya sangat banyak, maka dianggap saja 1000. Mungkin orang dulu juga ngga mau repot-repot menghitung jumlah sebenarnya tangga yang terdapat di sana kali ya, hehehe.

Jadi, Janjang Saribu adalah sederetan ratusan anak tangga yang terdapat dinding atau tebing Ngarai Sianok. Janjang Saribu dan Janjang Koto Gadang alias Tembok Besar Cina mini itu beda. Sama-sama terdapat di Ngarai Sianok tapi lokasinya beda. Kedua objek wisata tersebut berjarak kira-kira km.

Awalnya saya tidak tau persis lokasi Janjang Saribu ini. Tapi ketika saya jalan ke Taruko Café Resto, di seberang sungai saya melihat deretan huruf-huruf berwarna merah menyala yang terbaca Janjang Saribu. Saya coba jalan ke sana sekembali dari restoran Taruko Cafe yang ada di Ngarai Sianok. Tetapi tidak jadi masuk ke kawasan Janjang Saribu, karena hari sudah sangat sore.

Dari bawah dekat sungai
Dari bawah dekat sungai

Puncak dari Janjang Saribu ini adalah sebuah kampung yang bernama Bukik Apik atau Bukit Apit. Dulunya Janjang Saribu adalah tangga yang digunakan warga masyarakat Bukit Apik untuk mengambil air ke sungai yang terdapat di dasar ngarai. Deretan tangga ini berada di dinding ngarai yang tegak curam yang bahkan berada pada kemiringan sudut 90 derajat.

Taman panorama yang ada di puncak ngarai tidak besar. Taman tersebut kurang terawa. Bahkan pondok istirahatnya sudah tumbang. Lokasi taman panorama Janjang 1000 ini berada di belakang rumah penduduk. Jalan untuk menuju ke taman tersebut berupa jalan setapak yang diberi konblok yang kiri-kanannya adalah aparak atau kebun penduduk. Jarak taman ini kira-kira 100 m dari jalan raya.

Meskipun berada di dekat parak (kebun) rumah penduduk, pemandangan Ngarai Sianok di taman yang sederhana ini indah berlatarkan Gunung Singgalang. Pengunjung yang datang umumnya ingin merasakan petualangan dan sensasi naik – turun tangga di tebing Janjang Saribu yang curam dan terjal ini. Ada yang datang dari arah ngarai di bawah tangga, ada juga yang datang dari arah taman di Bukik Apik.

Di atas puncak Janjang Saribu
Di atas puncak Janjang Saribu

Cara menuju Janjang Saribu

Jika kita ingin masuk ke kawasan Janjang Saribu dari dasar Ngarai Sianok.

  • Kalau naik mobil sendiri atau carteran, dari Taman Panorama Lubang Japang, lurus aja kira-kira 500 m, nanti akan ketemu simpang empat. Ambil jalan ke kiri yang menurun ke bawah. Nanti akan ketemu pintu masuk Lubang Japang dan gerbang janjang Koto Gadang. Terus aja sampai ketemu jembatan yang di sampingnya ada cafe atau restoran.
  • Kalau naik angkot dari Pasar Bawah jurusan Ngarai, sama dengan angkot yang ke Janjang Koto Gadang. Berhenti dan turun di jembatan pertama yang ada di dasar ngarai (kira-kira 150 m setelah gerbang Janjang Koto Gadang dan pintu Lobang Jepang.
  • Di seberang jalan dekat jembatan ada Café Ngarai yang berada di pinggir sungai, lantas menyeberang ke parkiran kafe.
  • Masuk ke jalan yang ada di gerbang kecil sebelah kafe. Dan susuri jalan sepanjang pinggir sungai sejauh 0,5 – 1 km.
  • Ongkos angkot dari Pasar Bawah ke Ngarai Rp 4.000.
  • Tidak ada tarif resmi masuk ke Janjang Seribu ini, tetapi masyarakat yang ada di bawah Ngarai Sianok menarik tarif masuk Rp 2.000 dari pengunjung. Alasannya : karena mereka pemilik tanah 😦
Puncak Janjang saribu yang terlihat dari dasar Ngarai Sianok
Puncak Janjang saribu yang terlihat dari dasar Ngarai Sianok

Jika kita masuk dari atas Ngarai Sianok.

  • Kita naik angkot jurusan Bukik Apik atau Bukit Apit dari Pasar Bawah.
  • Nanti turun di depan mesjid Baiturrahman, Janjang Saribu.
  • Gerbang jalan ke Janjang Saribu persis ada di samping halaman mesjid. Susuri jalan setapak tersebut kira-kira sejauh 100 m sampai terlihat taman kecil yang tidak terawat. Kira-kira 100
  • Ongkos angkot dari Pasar Bawah ke Bukit Apit adalah Rp 4.000.
  • Tidak ada tarif masuk ke Panorama Janjang Saribu. Hanya mebayar parkiran motor Rp. 1000 – Rp. 2000 saja.

Nah, kalau saya ke Janjang 1000 yang lewat bawah ngarai, naik ojek karena sembari Rumah Amai Setia Siti Rohana Kudus di nagari Koto Gadang. Dari simpang empat jalan jalanpanorama dan ngarai. Saya bayar ojek ke Janjang Saribu, Koto Gadang 9muter-muterjuga di Koto gadang, sampai ke Janjang Koto Gadang juga), terus baliknya diantar ke Jam Gadang ongkosnya 25.000.

Advertisement

11 comments

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s