Nonton Ada Apa Dengan Cinta 2

aadc2~
sumber gambar

Film Ada Apa Dengan Cinta sudah tayang sejak tanggal 28 April yang lalu. Film ini menjadi salah satu film yang ditunggu-tunggu tayangnya Bulan April lalu. Film ini sungguh dinanti-nantikan para penggemar film. Apalagi bagi generasi yang 14 tahun lalu terpesona dengan nostalgia cinta Rangga dan Cinta, pasti menunggu-nunggu film ini. Semua pada penasaran dengan akhir kisah cinta antara Cinta dan Rangga, apakah mereka jadian atau berpisah lagi.

Saya termasuk yang menunggu-nunggu film ini. Saya juga termasuk yang ‘jatuh cinta’ dengan Rangga, dan saya termasuk orang suka bernostalgia dengan masa lalu, hehehe. Jadi saya benar-benar tidak akan melewatkan menonton film ini, sama seperti penggemar Cinta dan Rangga lainnya hehehe.

Dan, hari Sabtu yang lalu, teman saya sms ngajak saya nonton film AADC 2 di di Blitz Grand Indonesia, jam 7. Udah ada 2 tiket yang tersedia buat dia dan saya. Waaah, dengan senang hati dan tanpa babibu lagi saya mah langsung iyain ajakan nonton. Waaaa, senang banget akhirnya bisa nonton di hari ke 2 penayangan film tersebut.

Bagi saya alur film AADC 2 ini bisa dibilang relatif flat. Sangat flat sebenarnya. Hampir tidak ada konflik, apalagi konflik yang penuh dengan intrik-intrik drama yang seringnya harus ada ‘perang urat syaraf’ para tokoh dalam filmnya. Di dalam film AADC ini gga ada sama sekali.

Tapiii, meskipun beralur datar tanpa konflik, bukan berarti monoton. Alurnya dinamis, hidup, dan yang penting adalah ‘menyatunya’ chemistry karakter Cinta dan Rangga. Kalau bagi saya alurnya yang flat ini sangat maniiiis (itu istilah saya aja ya) banget dan menyentuh. Kita terbawa masuk ke dalam emosi yang mereka ciptakan. Dan bisa dibilang, karakter mereka benar-benar dominan mengisi scene-scen seluruh alur film.

Dan salah satu penyebab faktor menyatunya chemistry mereka bagi saya atau penonton lain yang menyukai film ini adalah, karena adanya nostalgia AADC (1) yang sudah melekat dalam kenangan selama 14 tahun. Sehingga kebersamaan mereka terkoneksi dengan cerita 14 tahun silam. Dan film yamg berdurasi 2 jam ini sama sekali tidak monoton walau tanpa ada dramatisasi heboh ala-ala layaknya film yang sering saya tonton.

aadc2 (1)
sumber gambar

Cinta akhirnya berdamai dengan sakitnya luka masa lalu sejak dia diputuskan oleh Rangga 9 tahun silam. Ia memaafkan Rangga. Rangga pun bercerita pada Cinta tentang waktu 9 tahun mereka yang hilang sembari ngajak cinta jalan-jalan keliling Jogja. Dari pagi awal mereka bertemu, sampai siang, malam dan sampai pagi lagi.

Rangga mengajak Cinta ke tempat favorit ayahnya di reruntuhan bekas Istana Ratu Boko. Cinta membawa Rangga ke cafe favoritnya. Dan kemudian Ranggapun mengajak Cinta melewati malam menjemput pagi di bukit Punthuk Setumbu, dengan pemandangan candi Brobudur di Magelang. Mereka saling bercerita, menjemput waktu yang terlewatkan selama 9 tahun.

Film ini semakin seru tidak hanya karena adegan demi adegan manis Tetapi juga karena celetukan-celetukan segar dan kocak Milly sang sering membuat penonton tertawa. Milly yang dari dulu sering ditampilkan rada-rada ‘bolot’ selalu menghidupkan suasana dengan celetukan kocaknya.

Hanya sayangnya di dalam AADC 2 ini, salah satu sahabat Cinta, Alya, tidak ada. Alya dinyatakan meninggal karena suatu kecelakaan di jalan raya. Padahal dulunya Alya adalah orang yang selalu ada buat Cinta, meskipun dia berasal dari keluarga yang broken home (kalau saya ngga salah ingat ya, abisnya tentang Alya ngga terlalu ingat sama saya).

Dan satu lagi sayangnya bagi saya adalah, adegan ketika Rangga menemui Cinta di sebuah pameran seni rupa. Perpisahan menyakitkan antara Cinta dan Rangga kan sudah terjadi 9 tahun yang lalu ya. Tapi ekspresi yang mereka tunjukkan saat pertemuan pertama mereka, membuat perpisahan menyakitkan selama 9 tahun seakan-akan tidak bermakna ya. Ekspresi mereka seakan-akan mereka baru berpisah sejak 9 yang lalu, bukan 9 tahun yang lalu. Itu hanya menurut pendapat saya loh ya.

Aaa, satu lagi yang kurang sreg bagi saya adalah ketika Rangga menemui Cinta di studio Cinta. Rangga mempertanyakan Cinta apakah yang terjadi diantara mereka di Jogja tidak berari buat Cinta. Rangga juga bilang kalau ada keaempatan kedua bagi mereka, Rangga tidak akan kembali ke Amerika. Ekspresi Rangga bagi saya bukan Rangga bangat. Hilang deh Rangga yang cool bagi saya, hehehe. Itu bagi saya yaaa… : P

Tapi, secara umum, AADC 2 ini keren dan bagus. Pemandangan alam yang ditampilkan juga bagus. Apalagi melihat Rangga yang dingin tersenyum manis pada Cinta, itu kereeen banget. Bikin baper hahaha. Dan tentu saja, yang utama adalah Cinta dan Rangga menuntaskan harapan yang diinginkan (sebagian besar) penonton.

Hayooo… Udah nonton belum? Hehehe… Oiya, ini belum review, baru catatan pandangan mata aja… 😛

54 comments

  1. Iyae mbak banyak yg bilang aadc2 ini flat dan bisa dibilang biasa2 sj. Sy nunggu bs streaming d internet,hehhe.. dsini antriannya beeeeeuh ga kukuh sy maaah..

  2. Assalaamu’alaikum wr.wb, mbak Firsty… melalui bedah filem mbak di atas, sudah cukup membuat saya faham tentang filem tersebut walaupun tidak pernah menontonnya. kayak mbak bercerita begitu mendalami kandungannya…hehehe. Salam manis dari Sarikei, Sarawak. 🙂

  3. Waduh.. lagi trending topic nih film.. sayang kami d Banda Aceh nggak ada bioskop. spertinya memang harus menunggu setahun lah baru bisa nonton di channel2 TV swasta… hohooo 🙂 BTW, Review bagus.. jujur banget… hehe 😀

    • Di Banda Aceh blom diputar yaa…?

      Waaah…lama banget harus nunggu setahun yak… tapi biasanyanya berbulan kemudian sudah diputar, hehe..

      Makasih… 🙂

  4. Ditambahin “Mengandung Spoiler” di awal tulisan mbak 😀

    Aku belum nonton, dan nggak nian nonton. *nasipjomblo* *lol* lha malah curhat

Leave a reply to Firsty Chrysant Cancel reply