Apakah kamu penyuka sejarah budaya suatu daerah? Atau kamu menyukai sejarah kebudayaan Minangkabau? Jika kamu sangat menyukai tentang sejarah Minangkabau, maka salah satu tempat yang wajib kamu kunjungi adalah Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau atau PDIKM Padang Panjang.
Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM) adalah museum yang menjadi pusat dokumentasi dan informasi tentang kebudayaan Minangkabau. PDIKM ini didirikan untuk menghimpun dan mendokumentasikan segala sesuatu kebudayaan minangkabau yang selama ini tidak terdokumentasikan dengan baik.
Salah satu alasan banyaknya informasi budaya Minangkabau tidak terdokumentasi dengan baik adalah karena masyarakat Minangkabau merupakan masyarakat yang lebih banyak atau terbiasa bertutur daripada menulis. Sehingga banyak informasi yang kebudayaan tidak terekam bukti sejarah oleh masyarakat minang sendiri.
PDIKM ini dibangun atas prakarsa Bapak Abdul Hamid dan Bapak H. Bustanul Arifin, Menteri Koperasi pada zaman Presiden Seoharto. Peletakkan baru pertama pembangunan PDIKM adalah tanggal 8 Agustus 1988. Dan peresmiannya dilakukan oleh Gubernur Sumatera Barat ketika itu Bapak Hasan Basri Durin, pada tanggal 19 Desember 1990. Arinta, pembangunan membutuhkan waktu 2 tahun 4 bulan.
Bangunan PIDKM ini berbentuk Rumah Gadang yang ada anjungan di kedua ujung Rumah Gadang. Halaman PDIKM ini berupa taman yang luas dengan kontur tanah yang mendaki ke arah gerbang utama. Ada beberapa pohon besar di sana dan kolam ikan di tengah-tengah halaman.
Di depan Rumah Gadang PIDKM terdapat 4 buah rangkiang. Dua buah rangkiang di sisi kanan rumah gadang dan juga di sisi kirinya. Rangkiang ini berfungsi sebagai lumbung bagi masyarakat Minangkabau. Dan juga rangkiang ini bermacam-macam jenisnya sesuai kebutuhan yang digunakan.
Pusat Informasi dan dokumentasi Kebudayaan Minang ini berisi foto-foto dokumentasi tentang berbagai hal peninggalan kebudayaan Minangkabau. Dan kebanyakan sumber-sumber foto yang ada merupakan foto-foto yang diambil oleh fotografer Belanda pada masa penjajahan.
Apa saja informasinya yang bisa kita dapatkan di Pusat Dokumentasi dan Kebudayaan Minangkabau?
- Berbagai macam foto seperti foto pakaian anak daro atau pengantin wanita minang dan marapulai atau pengantin masa lalu.
- Foto-foto Bundo Kanduang dan Datuk masa lalu dan foto-foto tokoh nasional asal Sumatera Barat.
- Foto-foto gambar-gambar mesjid tua di SumateraBarat dan oto-foto berbagai macam bentuk Rumah Gadang di Sumatera Barat.
- Foto-foto benda budaya bersejarah Minangkabau seperti stempel kerajaan Pagaruyuang Darul Qarar.
- Foto-foto tempat-tempat bersejarah dalam budaya Minangkabau.
- Buku-buku tentang Minangkabau yang diterbitkan sebelum tahun 1942, dan naskah-naskah tua.
- Kumpulan kliping koran, microfilm, dan aset-kaset berisi kisah klasik minangkabau.
- Replika alat musik seperti talempoang.
Di bagian lantai bawah PIDKM terdapat pelaminan minang yang pakaiannya disewakan kepada pengunjung. Jadi pengunjung bisa merasakan bagaimana memakai pakaian penganten dan pelaminan minangkabau dengan harga Rp 25.000 per orang per baju. Tidak hanya berfoto di pelaminanan, pengunjung juga bisa berfoto di halaman museum dengan rumah gadang sebagai latarnya.
Lokasi PIDKM ini berada di Silaiang Bawah, jalan raya Padang – Padang Panjang. Tidak persis berada di pinggir jalan raya, tetapi masuk sekitar 500 meter ke dalam dari gerbang utama. Ada gapura besar bergonjoang di persimpangan jalan tersebut, di sebelah kiri jalan arah ke Padang. Atau sebelah kanan arah pusat kota Padang dari arah Padang.
Dan jalannya menuju ke PDIKM ini pun cukup lebar, jadi kita tidak akan tersesat ketika mencari lokasi PDIKM. Tepatnya satu area dengan pusat rekreasi Minang Fantasi atau Mifan.Jadi patokan PDIKM ini adalah Mifan. Kalau tanya orang di mana Mifan, rasanya semua orang bakal tau deh.
Kalau kita masuk lewat jembatan gantung mifan yang ada dipinggir jalan, jaraknya hanya sekitar 100 m saja. Jadi kalau naik angkot dari Padang Panjang arah Silaiang Bawah, turunnya di Jembatan Gantung Mifan. Ongkosnya 3000 atau 4000 dari pasaraya.
Oiya, dua kali saya ke sini libur lebaran kemaren. Pertama bersama sepupu saya, tetapi museum ini masih tutup. Dan kedua ketika saya dan adik saya jalan ke Bukittinggi, mampir lagi ke sini supaya saya bisa liat bagian dalamnya. Ongkos masuk PDIKM ini hanya 4000 rupiah. Sangat murah kan ya.
Niat banget ya saya mau ke Pusat Dokumentasi Kebudayaan Minangkabau Ini? hehehe. Lokasi PDIKM ini juga tidak jauh kok dari pondok sate Mak Syukur.
Nyesel, dulu pas ke Sumatera Barat gak sempat keliling 😦
ke sana lagi paaak 😀
Nunggu ada tugas kantor ya… 😀
hehehe… hayo… jalannya jangan nunggu tugas kantor… 🙂
setujuuuuuh… 🙂
Ntar kalo ke Padang lagi jangan lupa keliling2 yaa Mas…:)
yaampun fisraaa,
kamu rajin banget nget. lengkap gini info plus fotonya 😀
waaw… niat aja majang potonya kau yakk… 😛
padang panjang dingin tp ada isi disitu
Iya dingiiin…. tapi sekarang mah udah ngga begitu dingin lagi… udah agak hangat…
Share bagus Kaaaa, informatif dan banyak foto-fotonya. Jadi makin pengen ke sanaa
Dari dulu mau banget ke Padaaaaang semoga segera bisaaaa
Ayo ke Padang segera Pritaa… Ngga rugi jalan ke sana… 🙂
wah… foto2nya lengkap.
itu yang pake baju pesta kenapa diambilnya dari belakang? 😀
Mungkin niatnya ngambil pakaian bagian belakang…
Yang depan mungkin ada juga, tapi ga aku liat…
ini kereeeeeeeeeeeeen
lengkap dan informatif banget
bikin mupeng pengen ke Padang jadinya deh
Ayooo ke Padang Mbaaa…. Bawa Perma main ke sana… 🙂
Iyaaaaa
Semoga kapan2 bisa kesana
Aku bantu doa aamiin… semoga bisa ke Padang secepatnya… 🙂
[…] ← Previous […]
[…] Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau […]
[…] begini caranya mah, mending pakai tiket masuk kaya Museum Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau yang bayarnya 4000 per orang dewasa. Jadi pengunjung ngga sertamerta serasa ditodong (entah saya aja […]
[…] Pusat Dokumentasi dan informasi Kebudayaan Minangkabau […]
[…] Ngebolang ke Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau […]
[…] Perjalanan pakai motor hari itu sangat panjang dan melelahkan. Dari Solok ke Singkarak, terus ke Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau di Padang Panjang, Taman panorama Bukittingi. Terus ke taruko dan juga ke Jam gadang. Keren […]
[…] Pusat Dokumentasi dan Informasi Buaya Minangkabau […]
[…] masih mau minta uang sukarela buat perawatan mending sekalian aja pakai tiket masuk seperti halnya Museum Pusat Dokumentasi dan Informasi Budaya Minangkabau Padang Panjang (di sini juga). Di sana bayar 4000 buat pengunjung dewasa. dan ngga pakai minta-minta lagi kaya di […]
[…] Pusat Dokumentasi dan Informasi Budaya Minangkabau […]
[…] Rangkiang Rumah Gadang Pusat Dokumentsi dan Kebudayaan Minangkabau, Padang Panjang […]
[…] dan saudara sepupu saya jalan-jalan dengan motor ke Padang Panjang (ke Mesjid Asasi Gunuang dan ke Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau Padang Panjang). Ketika di suatu tempat di pinggir jalan saya kebetulan menoleh ke […]