Sebagai seseorang yang tinggal di Jakarta sendirian, pulang saat lebaran adalah hal yang sangat dirindukan. Ngga asyik lebaran sendirian di Jakarta. Jadi, ada duit ngga ada duit, yang penting pulang. Karena lebaran adalah hari bersama keluarga di kampung. Teman-teman lama juga deng, tapi sebisanya sih.
Pas lebaran kemaren, sama seperti lebaran sebelumnya, aku hampir ngga kemana-mana. Hanya di rumah aja. Jadi pengasuh keponakan-keponakanku. Baru pada hari ke lima lebaran aku dan dua sahabat smp-ku pergi jalan ke Danau Kembar Alahan Panjang. Sekitar satu setengah jam dari rumah.
Kami bertiga pergi ke Danau Kembar alias Danau Diateh dan Danau Dibawah dengan mengendarai motor. Dua temanku dengan satu motor, sementara aku sendirian dengan satu motor juga. Hiksss sedih sih sendirian doang…, tapi mo gimana lagi, kami cuma bertiga, sementara temanku yang satu lagi lebih jago bawa motor. Makanya temanku yang ngga bisa bawa motor memilih bonceng di motor yang satunya. Tapi walaupun cuma bertiga doang tetap asyik sih, hehehe…

Rencana awal kami berangkat jam setengah 8 pagi, tapi pada akhirannya baru jalan jam setengah 10. Gegera satu temanku sms pagi-pagi, minta kami jalan jam 9 an aja. Makanya baru jalan jam setengah 10. Eh udah gitu, mereka berdua katanya belum sarapan, jadi mereka sarapan dulu, makan ketupat di warung. Hadeeeuuhhh…. Teteup aja ya ngareeett yaaa… 😦
Jam setengah 11 baru capcus ke Danau Diateh, Alahan Panjang. Jalannya sih santai aja, biar menikmati perjalanan. Sebenarnya ya, aku tuh pengen moto-in bunga-bunga yang banyak tumbuh di sepanjang jalan. Baik yang tumbuh di halaman rumah orang, pinggir jalan, atau di semak-semak liar di pinggir jalan. Bunga-bunga beragam jenis dan berwarna-warni. Tapi berhubung motor temanku jalannya di depanku, mau ngga mau aku meredam keinginan tersebut, dan mengikuti laju motor temanku, huhuhu…
Di satu tempat di pinggir jalan, kami berfoto-foto di pinggir perkebunan teh di daerah Batang Barus. Banyak tempat yang bagus dengan latar belakang perkebunan teh yang bisa dijadikan tempat untuk berfoto-foto. Apalagi kalau bisa jalan ke bagian perkebunan dalam, maksudnya yang bukan di pinggir jalan, jauh lebih bagus lagi.

Kami juga mampir di Mesjid Tua Kayu Jao, kenagarian Batang Barus, kecamatan Gunung Talang. Mesjid tersebut merupakan salah satu mesjid tua yang umurnya udah lebih dari 5 abad. Lokasinya berada kira-kira 1 km dari pinggir jalan raya Lubuk Selasih-Alahan Panjang.
Setelah berfoto-foto ria di mesjid Kayu Jao kami melanjutkan perjalanan ke Danau Diateh. Pusat rekreasi Danau Diateh berada setengah kilo dari jalan raya. Sebelum kami masuk ke area pusat rekreasi Danau Diateh aku dan teman-temanku shalat zhuhur di Mesjid Ummi yang letaknya 2 km dari gerbang pusat rekreasi danau diateh, arah ke Muaro Labuh.
Mesjid Ummi yang megah berada di pinggir danau. Di sini juga banyak pengunjung yang mengabadikan keindahan danau melalui kamera mereka. Termasuk aku dan teman-temanku. Tapi sayangnya yaah, ari sekian banyak pengnjung yang datang ke mesjid ini, yang datang untuk shalat cuma sebagian. Sebagian lagi datang cuma buat foto-foto aja di pinggir danau…. Berbaik sangka aja deh, siapa tau mereka udah shalat dulu di tempat lain… Betul…betul…betuuuul? *ipin upin mode.on*

Baru setelah shalat di Mesjid Umi kami balik lagi ke arah pusat rekreasi Danau Diateh. Dan karena udah masuk jam makan siang dan perut pun udah lapar lagi, kami membeli nasi bungkus dulu di lapau nasi yang ada di pinggir jalan raya. Makannya ntar di pinggir danau. Kan enak tuh makan di pinggir danau, duduk ngedeprok di atas rumput, hehehe…
Aku dan kedua temanku makan nasi bungkus di pinggir danau sambil bercerita tentang berbagai hal. Termasuk tentang kisah-kisah lama di sekolah dulu, hehehe. Makan di sana sambil bercerita tentang masa lalu dan ditemani angin dingin bikin makan jadi berselera booo… Selesai makan berceritanya cukup sambil menikmati pemandangan Danau Diateh aja.
Kami sih ngga lama berada di pusat rekreasi Danau Diateh tersebut. Paling lama satu setengah jam aja. Pulang dari sana, kami juga mampir makan jagung bakar yang banyak di jual orang di pinggir jalan raya. Jagung bakarnya sih enak. Tapi sayangnya aku kan ngga terlalu suka jagung, jadinya jagung punyaku dengan senang hati dimakan temanku. Tapi masih sempat sih makan dua gigit doang, hehehe…
Pulang dari Danau Diateh, nyampe rumah jam 8 malam. Badan capek, pegel, berasa rontok semua karea bawa motor 130 km pp. Jaketnya bukan jaket yang nahan angin lagi, nyiksa diri banget yaaa… 🙂 Tapi walaupun capek banget nyenangin banget juga. Namanya juga jalan bareng sama sahabat-sahabat sendiri… 🙂
Nyampe rumah, walaupun tadi udah makan sore, langsung nyari makan lagi. Lapeerr bingiiittts. Soalnya kita bertiga ngga sempat lagi mampir buat makan di luar. Makan di rumah udah kaya orang kelaparan ngga makan 2 hari, hehehe.

Kebun Teh dan Mesjid Tua kayu Jao
Mesjid Umi Alahan Panjang
Danau Diateh
Bunga-Bunga di Pinggir Jalan
130 KM, jalannya meliuk2 nggak? seperti di maninjau?
Iyaaa…. jalannya meliuk2, berkelok… Tapi ngga ada kelok 44 kaya yang di Maninjau…
Wah seru yaaa bisa ketemu teman2 sekolah di kampung dan jalan2 bareng 🙂
Iyaaa… seru banget syifna… 🙂 Hayooo jalan2 ke Padang… 🙂
foto bertiganya manaaaa?
hehehe… ngga ada Tin… xixixixi
ini nih satu objek yang belum kesampaian hingga sekarang untuk dikunjungi, Uni…
jadi berasa agak keterlaluan nih, kebangetan belum nyempetin 😀
itu berangkat dari Padang atau Solok, Uni?
masih agak buta arah kalau selain Padang, Bukittinggi, dan Painan tentunya hehehe
Ayooo jalan ke sana Nas… Aku dari solok…
Kamu bisa dari Padang, ambil arah ke solok… udah pernah lewat kann… Nah ntar kalo udah ketemu simpang Lubuk Salasih, belok ke kanan…
Gampang kok… 🙂
Wuih jadi inget belum nulis ini… Padahal udah hampir setahun
Hayoooo tulis atuh Danan… 🙂
[…] Mesjid Ummi, di pinggir Danau Diateh Alahan panjang, Solok, Sumatera Barat […]
Padahal kemarin sempat mau ke sini, tapi pekerjaan di Indarung sudah dikejar deadline. Mungkin inshaallah kalau ada kesempatan lain akan berkunjung ke sini … 🙂
iya, mudah2an ntar ke sana lagi bisa k danau kembar…
Amien…
amin… 🙂
[…] Lagi siap-siap mau shalat jumat, satu jam lagi sih… 🙂 Mesjid Tuo Kayu Jao, Solok […]
[…] Lagi siap-siap mau shalat jumat, satu jam lagi sih… 🙂 Mesjid Tuo Kayu Jao, Solok […]
Cakep2 bunga2 di pinggir jalannya. Pemandangannya jg asri
Iya pemandangannya indah dan asri… penuh pepohonan… Ayooo jalan ke sana… 🙂
[…] juga mampir di salah satu mesjid tua di Tanah Datar. Namanya Mesjid Raya Rao-Rao. Karena capek dan (maaf) pantat juga pegal kami juga […]
[…] Saya sih baru 2 kali berkunjung dan shalat di mesjid ini. Pertama kali sewaktu saya dan dua sahabat saya jalan-jalan bertiga dengan dua motor ke Alahan Panjang. Sebelum tiba di sini kami melipir dulu ke Mesjid Tuo Kayu Jao, mesjid yang sudah berumur hampir 500 tahun. Dan juga kami melipir ke Kebun Teh Alahan Panjang. […]
[…] saat pulang kampung ke Talang Babungo, Alahan Panjang. Dan dulu ketika kami jalan-jalan bertiga ke Kebun Teh Alahan Panjang dan Mesjid tuo Kayu Jao, jadi tidak menyaksikan senja di […]
[…] Gunung Tujuh, Kerinci. Istana ini adalah destinasi pertama kami, karena kami tidak jadi berhenti di kebun teh Alahan Panjang dan Mesjid Ummi, di pinggir Danau Diateh, Alahan Panjang, […]
[…] Gunung Tujuh, Kerinci. Istana ini adalah destinasi pertama kami, karena kami tidak jadi berhenti di kebun teh Alahan Panjang dan Mesjid Ummi, di pinggir Danau Diateh, Alahan Panjang, […]
[…] Danau kembar adalah sebutan untuk dua buah danau yang letaknya berdekatan yang berada di seputaran Alahan Panjang, Solok. Satu danau disebut dengan Danau Diateh atau Danau Diatas yang berada pada ketinggian 1530 mdpl. Danau yang satunya lagi disebut dengan Danau Dibawah yang berada pada ketinggian 1480 mdpl. […]
[…] kalau teman-teman mau lihat foto-foto Danau Diateh juga bisa. Atau juga pengen liat senja yang indah di Mesjid Ummi, sebuah mesjid cantik yang berada […]
[…] di dua wilayah kabupaten, Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah Datar. Tiga danau lainnya lagi adalah Danau Kembar (Danau Diateh dan Danau Dibawah) serta Danau […]
[…] kabupaten, Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah Datar. Tiga danau lainnya lagi adalah Danau Kembar (Danau Diateh dan Danau Dibawah) serta Danau […]