Mesjid Tuo Kayu Jao, Solok, Sumatera Barat

Mesjid Tuo Kayu Jao, Solok
Mesjid Tuo Kayu Jao, Solok

Saat ini di Sumatera Barat, masih ada beberapa surau atau mesjid tua yang berdiri semenjak agama Islam masuk ke wilayah ini. Beberapa diantaranya adalah Mesjid atau Surau Nagari Lubuk Bauk di Batipuh Padang Panjang. Mesjid Limo Kaum di Batusangka, Tanah datar.

Di daerah Solok, juga terdapat satu mesjid tua yang menjadi saksi perkembangan Islam di bumi Ranah Bundo, Minangkabau. Namanya adalah Mesjid Tuo Kayu Jao, sesuai dengan nama daerah tempat mesjid itu berada, Kayu Jao, Batang Barus, Solok.

Saya kebetulan bisa mampir, menyambangi mesjid ini ketika saya dan teman-teman saya jalan-jalan ke Danau Diateh dan kebun teh, Alahan Panjang, Solok. Emang sudah direncanain harus ke mesjid ini. Jadi, begitu memasuki Nagari Batang Barus, kami langsung menanyakan lokasi dimana mesjid ini berada.

IMG_9213

Mesjidnya sendiri berada 1 km dari pinggir jalan raya. Jalan yang menuju ke mesjid tersebut tepat berada di sebelah kanan tikungan jalan raya arah Alahan Panjang, seberang mesjid raya Batang Barus. Ada papan nama Mesjid Tuo Kayu Jao di pinggir jalan. Dari jalan raya, jalanan tembok menurun agak tajam. Jalannya cukup lebar dan bisa dua buah mobil yang bersisian. Diujung jalan yang lurus ada tikungan tajam ke arah kanan yang juga menurun tajam arah jembatan.

Mejid Tuo Kayo Jao berada persis di sisi kali kecil diantara dua tebing, tempat rumah-rumah penduduk berada. Mesjidnya sangat bercirikan mesjid-mesjid tua khas Minang Kabau. Berbentuk bidang persegi (atau agak lebih panjang sedikit kali ya ke arah timur baratnya?) dan atapnya berbentuk limas berundak-undak tiga tingkat. Atapnya pun dari ijuk, seperti halnya atap rumah gadang. Atap mesjid bagian mihrab berbentuk gonjoang Rumah Gadang.

Keseluruhan mesjid berwarna hitam, yang semakin mengukuhkan dirinya sebagai mesjid yang sudah berusia ratusan tahun. Di bagian depannya ada tabuah atau beduq besar yang atapnya juga berbentuk gonjoang Rumah Gadang. Tabuah atau bedugnya ini juga terlihat sudah sangat tua.

IMG_9225

Usia mesjid ini kata bapak-bapak yang aku tanya, udah lebih dari 500 tahun. Itu artinya mesjid ini sudah ada dari awal 1500 an. Walaupun kata mbah gugel mesjid ini didirikan tahu 1599. Oya kata mbah gugel juga nih, mesjid yang saat ada ini sudah direnovasi mengikuti bentuk aslinya. Bagian dalam mesjidnya pun terlihat masih sangat asli. Ada 27 tiang di dalamnya.

Yang saya bayangkan adalah begitu melihat mesjid dan tempatnya adalah suasana mesjid dan jamaah jaman dulu. Zaman orang-orangtua dulu, dimana listrik belum ada. Orang-orang dulu yang pergi shalat atau mengaji membawa obor untuk menerangi jalan yang gelap gulita pada subuh dan malam hari. Melewati jalanan setapak kecil (sekarang udah lebar dan bisa memuat dua mobi) dan menurun tajam ke bawah. Dan mesjidnya pun berada di pinggir kali kecil yang berair jernih dan segar. Waaahh… Pasti syahdu banget yaa…

Semoga kita selalu menjadi bagian dari hamba-hamba Allah yang memakmurkan mesjid yaa… Amin amin ya rabbal alamin… 🙂

Cideng, 1 September 2014

Firsty

Advertisement

19 comments

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s