Apa yang Anda ingat jika mendengar nama Kota Bukittinggi? Jam Gadang? Ngarai Sianok dan Lobang Jepang? Benar sekali. Jam Gadang, Ngarai Sianok dan Lobang Jepang adalah tempat pariwisata yang berada di kota Bukittinggi.
Bukittinggi merupakan salah satu kota yang berada di provinsi Sumatera Barat. Kota ini mempunyai hawa yang sejuk karena berada di dataran tinggi Agam serta terletak di kaki Gunung Merapi dan Gunung Singgalang. Maka tidak heran kota ini dan daerah di sekitarnya mempunyai pemandangan alam yang sangat indah.
Sejarah Kota Bukittinggi
Dalam wilayah adat Minangkabau, Bukittinggi merupakan daerah yang termasuk ke dalam Luhak Agam, makanya kota ini juga dikenal sebagai Koto Rang Agam. Dulu sebelum dikenal dengan nama Bukittinggi merupakan sebuah nagari yang bernama Nagari Kurai Lima Jorong.
Penduduk asal Nagari Kurai alias Bukittinggi ini berasal dari Nagari Pariangan, Tanah Datar. Nagari Pariangan adalah nagari atau kampung pertama Minangkabau. dari sinilah masyarakat awal Minangkabau menyebar ke saerah lainnya.

Saat ini secara administrasi negara, Bukittinggi merupakan sebuah kotamadya yang dipimpin oleh seorang walikota. Sebelum menjadi kotamadya Bukittinggi menjadi ibukota Kabupaten Agam. Pada tahun 1994 ibukota Kabupaten dipindahkan ke Lubuk Basung. Tetapi hari jadi kota Bukittinggi ditetapkan pada tangal 22 Desember 1874.
Sejak pemerintahan kolonial Belanda Bukittinggi menjadi salah satu kota pusat penerintahan kolonial Belanda dan Jepang. Belanda menjadikan Bukittinggi ibukota pemerintahan admiminisratif Residentie Van Padangsche Bovenlanden atau Daerah Dataran Tinggi Padang.
Di sana, tepatnya di Bukit Jirek (ada juga referensi menyebut Bukik Limpapeh) Belanda membangun Benteng Fort De Kock untuk menghadapi pejuang-pejuang Paderi yang dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol. Sehingga kota Bukitinggi disebut juga degan Kota Fort De Kock.
Pada tahun 1828 status kota Bukittinggi menjadi Gementelijke Resort Fort De Kock. Kemudian pada tahun 1938, status kota Bukit Tinggi ditetapkan menjadi Staatsgemente Fort De Kock.
Pada masa pendudukan Jepang, Bukittinggi menjadi pusat pusat perintahan militer Jepang untuk kawasan Sumatera, Thailand dan Singapura di bawah pimpinan Jendral Yashimata. Bukittinggi berganti nama menjadi kota ini berganti nama dari Stadsgemeente Fort de Kock menjadi Bukittinggi Si Yaku Sho.

Setelah kemerdekaan, ketika diberlakukannya Pemerintahan Darurat Republik Indonesia, Bukit Tinggi menjadi ibu kota Pemerintah Darurat Republik Indonesia. Wakil Presiden Bung Hatta pun pernah berkantor di sani sejak akhir tahun 1947 sampai Juni 1948. Luas kota Bukittinggi semakin besar dengan dimasukannya nagari Sianok Anam Suku, Gadut, Kapau, Ampang Gadang, Batu Taba dan Bukit Batabuah ke dalam kota Bukittinggi.
Bukittinggi menjadi ibukota Provinsi Sumatera Tengah, provinsi yang sekarang meliputi provinsi Sumatera Barat, Riau (termasuk Kepulauan Riau) dan Jambi. Setelah terbentuknya provinsi Sumatera Barat, Bukittinggi ditetapkan sebagai Ibukota Sumatera Barat. Baru kemudian pada tahun 1958 ibukota Provinsi Sumatera Barat dipindahkan ke Padang, akan tetapi pemidahan secara resmi baru dilakukan pada tahun 1979.
Bukittinggi Kota Pendidikan
Semenjak zaman penjajahan Belanda pada abad 19 Bukittinggi dan juga Padang Panjang sudah dikenal sebagai kota pendidikan di Indonesia. Selain sistem pendidikan agama oleh ulama yang dilakukan di surau, juga banyak sekolah umum yang dibangun dan didirikan di sana. Salah satunya adalah Sekolah Raja yang sudah berdiri pada tahun 1856. Selain itu juga ada sekolah anak anak Eropa (ELS), MULO, MOSVIA dan sekolah-sekolah swasta lainnya.
Di Sekolah Raja, sisiwa-siswa dididik untuk menjadi calon guru dan calon pegawai negeri di pemerintahan Hindia Belanda. Siswa-siswa yang bersekolah di sini adalah siswa-siswa pilihan yang berasal dari sekolah-sekolah unggulan lainnya. Jadi tidak heran orang-orang Bukittinggi dan sekitarnya dulu banyak yang menjadi pejabat Hindia Belanda di berbagai daerah di Indonesia.
Tokoh – Tokoh Nasional Asal Bukittinggi
Selain banyak warga Bukittinggi diangkat menjadi guru dan pegawai pemerintah Hindia Belanda, Bukittinggi dan daerah sekitarnya banyak melahirkan tokoh nasional yang menjadi pejuang kemerdekaan Indonesia. Nama-nama yang terkenal dalam perjuangan kemerdekaan dan sastra Indonesia Indonesia yang berasal dari Bukittinggi dan sekitarnya adalah :
1. Muhammad Hatta atau Bung Hatta.
2. Sutan Syahrir, perdana menteri pertama Indonesia.
3. Haji Agus Salim, diplomat ulung dan juga wartawan .
4. Siti Rohana Kuddus, jurnalis wanita pertama Indonesia.
5. Abdul Muis.
6. Chairil Anwar, pujangga.
7. Dan lain-lain.
Di kota ini juga menjadi salah satu kota yang banyak melahirkan ulama dan surau yang sangat berpengaruh dalam pendidikan dan pengembangan Agama Islam di Sumatera Barat. Surau-surau dan mesjid lama tersebut berkembang menjadi sekolah-sekolah yang terkenal sejak awal abad 20 masih eksis sampai saat ini.
Ini dia surau tuo (atau mesjid) yang terkenal di Bukittinggi :
1. Surau Parabek (Mesjid Jamik Parabek) yang didirikan oleh Syekh Haji Ibrahim Musa Parabek di Parabek.
2. Surau Canduang, didirikan oleh Syekh Haji Soelaiman Ar-Rasuli di Canduang.
3. Surau Inyiek Djambek (Mesjid Jamil Djambek) didirikan oleh Syekh Muhammad Djamil Djambek.

Pariwisata Bukittinggi
Bukit Tinggi selain dikenal sebagai kota pendidikan yang banyak melahirkan tokoh-tokoh nasional, juga dikenal sebagai kota wisata dan kota perdagangan. Bukit Tinggi menjadi ikon pariwisata di Sumatera Barat. Banyak objek-objek pariwisata berada di kota ini, seperti :
1. Jam Gadang.
2. Panorama Lobang Jepang.
3. Ngarai Sianok, Janjang Koto Gadang.
4. Janjang 1000.
5. Kebun Binatang Puti Bungsu.
6. Benteng Fort De Kock.
7. Rumah Bung Hatta.
8. Museum Perjuangan.
9. Puncak Lawang dan Ambun Pagi (view Danau Maninjau).

Meskipun secara administrasi ukuran kota Bukittinggi tidaklah besar, hanya 25,24 km2, Bukit Tinggi merupakan kota pusat perdagangan. Kota ini mempunyai pasar besar seperti Pasa Ateh, Pasa Bawah dan Pasar grosir Aua Kuniang. Kesemua pasar tersebut menjadi pasar pusat perdagangan di Sumatera Barat, Riau dan Jambi.
Pasa Ateh adalah pasar pariwisata yang banyak menjual dijual pakaian siap untuk dijahit yang sudah disulam dan di bordir. Di sini juga menjadi pusat penjualan songket, talakuang atau mukena minang yang ful bordir sulam, dan lain-lain
Pasa Bawah adalah pasar yang berada di bawah Pasa Ateh yang banyak menjual segala kebutuhan harian warga. Sementara Pasa Aua Kuniang adalah pusat pasar grosir untuk wilayah Sumatera Barat, Riau dan Jambi, serta Sumatera Utara bagian Selatan.
Firsty Chrysant
firsty.chrysant@gmail.com
Mamaku biasanya bli Kain tenun sutra yg buat sholat itu dr sini loh mbak, harganya bs sampe 1 jt lbh per piece.
Biasanya tiap mo lbrn byk order ibu2 pejabat, hehehe
Iya emang, harganya mencapai jutaan… Bisa 2 – 3 ato lebih. Apalagi kalo full bordir manual buatan tangan, sutra lagi.. katanya bisa 4 atao 5.
Kalangan menengah ke atas, ato minimal PNS di Sumbar umumnya, kalo beli mukena buat mahar, pasti ke Bukit Tinggi…
nggak sempet ke gua jepang, fort de kock.
Aku juga udah lamaaaa banget nggak lobang jepang. Waktu masih kecil kali yaaa… kemaren juga sekadar lewat ajaa..
jadi kangen ngarainya..
Hayuu mba Tin, ke Bukit Tinggi lagi… Ajak Mas bulenya
aduhhh mukenanya disana mahal2 tapi cantik2 haaha. dimedan juga ada pasar yg jual mukena2 dari bukit tinggi loh
Kapan ya bisa kesini ?
ayoo… jalan2 ke Bukit Tinggi… Insya Allah menyenangkan…^^
pengeeen, ntar direncanakan dulu deh 😀
Yuukkk…. rencanakan.
Dan aku lagi rencanain ke Malang nih… Moga aja jadi^^
[…] wisata Ngarai Sianok merupakan salah satu objek wisata yang berada di Bukit Tinggi. Objek wisata ini bisa dibilang wisata satu paket dengan objek wisata Panorama dan Lobang Jepang. […]
[…] sepada motor dan salib sana sini. Dan begitu ada jalan alternatif yang bisa dilewati menuju Bukit Tinggi, aku langsung masuk jalan tersebut. Lumayan nggak banyak mobil yang melewati jalan […]
[…] Singkarak, Danau Singkarak, Bukit Tinggi, Ngarai Sianok dan janjang Koto […]
[…] yang tau Jam Gadang? Yuup. Jam Gadang adalah landmark atau maskot kota Bukit Tinggi, Sumatera Barat. Jam Gadang artinya adalah jam besar. Dan disebut Jam Gadang karena mengacu pada […]
[…] Aku sudah membuat postingan tentang Jam Gadang di kota Bukit Tinggi, Sumatera Barat. Dan bagi teman-teman yang bukan warga Sumatera Barat dan sekitarnya yang berniat […]
[…] aku tanya ke temanku yang sering bolak balik ke Bukittinggi, ia membenarkan tarif parkir yang seenak perutnya tukang parkir. Bukan tukang parkir lagi […]
[…] satu objek wisata favorit saya di Bukittinggi adalah Taman Panorama Bukittinggi. Taman Panorama Bukittinggi merupakan salah objek wisata yang […]
[…] kota Bukittinggi Sumatera Barat, tidak hanya dikenal karena wisata alamnya yang indah dan kulinernya yang enak. […]
[…] jam ini menara ini dibangun di pusat kota, seperti halnya Big Ben di Inggris dan Jam Gadang di Bukittinggi, Sumatera […]
[…] Sianok yang terdapat di Bukittinggi merupakan salah satu objek wisata alam yang sangat terkenal. Di ngarai ini banyak terdapat objek […]
[…] Suasana di Taruko Cafe Resto ini enak banget. Maklum, dikelilingi oleh dinding ngarai yang hijau asri dan segar. Selain kita bisa (hanya) duduk-duduk cantik sambil ngopi, ngeteh, ngemil kentang atau makanan berat lainnya, kita juga bisa main-main air di kali tersebut. Air kali tersebut segar dan jernih. Makanya ngga heran resto ini menjadi tongkrongan anak muda di Bukittinggi. […]
[…] pendek, meskipun jalan yang melewati Batusangkar ini tidak sebagus dan selebar jalan yang melewati kota Bukittinggi. Kalau lewat Bukittingi, jarak tempuh yang harus kami lewati adalah sekitar 110 – 120 km. […]
kalau ndk salah, benteng fort de kock bukan bukik limpapeh, tapi bukik jirek.
kalau ndk salah sih ✌
Okee… Makasih atas koreksinya… Nanti saya coba liat referensinya lagi…
[…] Halalang dan Jorong Babukik, Kamang Mudiek, Kabupaten, Agam. Jarak tarusan ini dari pusat kota Bukittinggi sekitar 16 km. Jadi walaupun Kamang secara administrasi masuk ke dalam wilayah Kabupaten Agam, […]
[…] terkenal di Sumatera Barat. Tarusan Kamang merupakan telaga yang besar yang ada di daerah Kamang, Bukittinggi. Lebaran 2015, berbondong-bondong masyarakat liburan ke sana. Padahal, tarusan tersebut sudah lama […]
[…] Salah satu nagari yang sangat terkenal di Sumatera Barat adalah nagari Koto Gadang. Bagi masyarakat Sumatera Barat nama nagari ini sangatlah tidak asing. Secara administrasi wilayah, Nagari Koto Gadang, masuk ke dalam Kabupaten Agam. Tetapi secara sosial masyarakat di Sumatera Barat, tetap saja menyebut Koto Gadang, Bukittinggi. Apalagi Bukittinggi kan disebutnya Koto Rang Agam,kan? […]
[…] sehabis shalat subuh, saya segera beberes : mandi, dan bersiap-siap berangkat ke Kota Bukittingi. Jam 6 kurang saya sudah jalan dari rumah ke pasar raya solok, tempat mangkal bus tujuan ke […]
[…] saya dan sahabat saya jalan dadakan ke Taman Wisata Banto Royo, Bukittinggi, kami memilih lewat jalan alternatif dari Padang Panjang, bukan lewat jalan raya. Di Nagari Koto […]
[…] Kami kan mau menelusuri jalan-jalan kecil yang bukan jalan raya. Sama seperti waktu kami ke Bukittinggi melewati Nagari Batu Palano dan Sungai Pua, kami juga mau pulang ke Solok nantinya dari Ombilin, […]
[…] Kami kan mau menelusuri jalan-jalan kecil yang bukan jalan raya. Sama seperti waktu kami ke Bukittinggi melewati Nagari Batu Palano dan Sungai Pua, kami juga mau pulang ke Solok nantinya dari Ombilin, […]
[…] Perang Paderi berlangsung, Belanda membangun benteng Fort DeKock di Bukittinggi dan Benteng Fort Van Dercapellen di Batusangkar. Benteng Fort Van Dercapellen ini berada di dataran […]
[…] Perang Paderi berlangsung, Belanda membangun benteng Fort DeKock di Bukittinggi dan Benteng Fort Van Dercapellen di Batusangkar. Benteng Fort Van Dercapellen ini berada di dataran […]
[…] perjalanan ke Bukittinggi saya mempertanyakan sikapnya yang mendiamkan saya dalam perjalanan Solok – Batusangka. LK […]
[…] saya. Perjalanan panjang naik motor berdua ke Pasar Milenial Van der Capellen di Batusangka dan ke Kota Bukit Tinggi ~ Dataran Tinggi Agam. Perjalanan yang dimulai dengan suasana yang tidak enak. Teman perjalanan saya marahan, ngambek […]
[…] Sianok yang terdapat di Bukittinggi merupakan salah satu objek wisata alam yang sangat terkenal. Di ngarai ini banyak terdapat […]