Hangeul (한글) and Hunminjeongeum (훈민정음) ~ Huruf Korea or Korean Alphabet

Hangeul (한글) adalah huruf atau aksara asli rakyat Korea yang diciptakan oleh Raja Agung Sejong (세정대왕 ~ Sejong-dewang), raja ke-4 Kerajaan Joseon (조선 ~ 1392 – 1910), kerajaan terakhir Korea. Hangeul berasal dari kata Han dan Geul. Han mempunyai arti besar, raya, satu dan juga berarti Korea dalam sistem Hanja. Sedangkan Geul berarti tulisan atau huruf. Jadi hangeul berarti Huruf Korea.

Penyebutan Hangeul ini berlaku untuk wiayah Korea Selatan. Korea Utara menyebut aksara korea ini dengan Joseongeul (조선글). Seperti yang pernah saya bahas pada postingan tentang hanbok (pakaian tradisional korea) dan hanok (rumah tradisional korea), Negara Korea Utara tidak mau disebut dengan yang Han, sebutan Korea untuk Korea Selatan. Juga untuk kosa kata seperti hanbok, hanok, hanguk dan juga (sekarang) Hangeul.

Dulu, ketika Hangeul pertama kali diperkenalkan pada rakyat Korea, Hangeul ini disebut dengan hunminjeongeum ~ 훈민정음 atau 훈민져ᇰᅙᅳᆷ (ini adalah bentuk penulisan awal dari 훈민정음.

ImageRaja Sejong Yang Agung : Gambar

Pembuatan aksara korea ini bermula dari keprihatinan Raja Sejong Agung yang melihat rakyatnya tidak bisa menulis dan membaca, maka Raja Sejong yang Agung berniat membuat huruf yang mudah dipelajari oleh rakyat Korea. Raja Sejong meciptakan aksara dari sistem bunyi bahasa yang digunakan oleh rakyat kerajaan Joseon.

Pada masa itu masyarakat (kalangan bangsawan dan pelajar) Korea menggunakan hanja (한자) atau aksara Cina dalam menuliskan dan mengungkapkan kosa kata bahasa Korea. Untuk menuliskan dokumen-dokumen kerajaan, Korea menggunakan tulisan Cina klasik yang disebut dengan hanmun (한문).

Penggunaan Hanja dalam literatur bahasa korea ini disebut dengan idu (이두). Sistem ini sudah digunakan di Korea semenjak Zaman Tiga Kerajaan (삼국 시대) yakni zaman kerajaan Gogoryeo (고구려), Baekje (백제) dan Silla (신라) hingga kerajaan Goryeo (고려).

ImageHanja

Karena aksara Cina atau hanja (한자) tersebut sulit dipelajari oleh masyarakat biasa rakyat Korea, maka hanya kaum bangsawan (양반 ~ yangban) dan kaum kelas atas saja yang bisa menulis dan membaca tulisan hanja (한자) dan hanmun (한문) tersebut.

Raja Sejong yang Agung menginginkan rakyatnya bisa membaca dan menulis, seperti halnya kaum bangsawan atau yangban (양반). Raja Sejong Agung dengan bantuan para pelajar dan sarjana dari lembaga “Hall of Worthies” atau Jiphyeonjeon (집현전) mulai merumuskan pembuatan membuat huruf yang bisa dan mudah dipelajari oleh rakyat Korea. Nama proyek ini disebut dengan hunmijeongeum (훈민정음) atau bunyi yang benar untuk diajarkan kepada rakyat. Proyek ini dimulai dikerjakan oleh Raja Sejong dan para sarjana Jiphyeonjeon pada tahun 1443.

Gedung lembaga “Hall of Worthies” atau Jiphyeonjeon (집현전) ini adalah lembaga ilmu pengetahuan yang merupakan kumpulan para ahli dari berbagai bidang ilmu yang dipilih oleh Raja Agung Sejong. Lembaga ini berdiri pada tahun 1429 dan berada di dalam kompleks Istana Gyeongbokgung. Selama tiga tahun raja Sejong Agung dan para sarjana Jiphyeonjeon (집현전) melakukan riset dan mempelajari fonetik bahasa Korea dan menciptakan huruf yang akan dipelajari dan digunakan oleh rakyat Korea.

Pada awalnya pembuatan hunmijeoneum (훈민정음) ini sangat ditentang oleh pelajar dan sarjana Confusius karena mereka tetap menginginkan penggunaan aksara bahasa Cina dalam penulisan bahasa Korea. Bahkan ketika Raja Sejong Agung sudah tiada pun, pada tahun 1504 keturunan Raja Sejong, Raja Jungjong (중종) membubarkan lembaga bahasa Eonmun (언문청). Tetapi untungnya, sebagian masyarakat Joseon sudah mempelajari aksara ini selama lebih dari 50 tahun.

ImageHanmun

Pada tanggal 9 Oktober 1446, Raja Sejong yang Agung mengumumkan hunminjeoneum (훈민정음) atau bunyi yang benar untuk diajarkan kepada rakyat kepada rakyat kerajaan Joseon (조선). Pengumuman hunmijeongeum (훈민정음) ini dalam bentuk buku yang disebut dengan Hunminjeongeum Haeryebon (훈민정음 해례본) atau Edisi Penjelasan Hunminjeongeum.

Hunmijeongeum (훈민정음) yang dibuat oleh Raja Sejong yang Agung mudah dipelajari oleh semua lapisan rakyat Korea karena aksara Korea ini dibuat sistematis berdasarkan fonetik atau lambang bunyi. Hunmijeoneum (훈민정음) ini terdiri dari 17 huruf konsonan dan 11 huruf vokal. Satu huruf melambangkan satu bunyi. Buku yang menjelaskan tentang Hunminjeongeum yang ditulis oleh sarjana Jipheonjeon ini disebut dengan Hunminjeongeum Haerye (훈민정음 해레).

Seiring dengan perkembangan waktu Hunminjeongeum (훈민정음) ini mengalami penyempurnaan sehingga sekarang aksara atau huruf Korea terdiri dari 10 buah vokal tunggal, 11 buah huruf vokal gabungan, 14 buah huruf konsonan dan 5 buah huruf konsonan ganda.

Tokoh yang berjasa dalam perkembangan Hangeul ini adalah Ju si Gyeong (주시경), bapak bahasa korea modern. Ia bersama siswanya membuat standarisasi bahasa Korea berdasarkan aturan-aturan pengucapan yang ada dalam masyarakat. Dan ia pula yang kemudian memberi nama aksara korea ini dengan nama hangeul pada tahun 1912.

Untuk memperingati jasa Raja Sejong yang Agung tanggal 9 Oktober diperingati sebagai Hari Hangeul di Korea Selatan dan dijadikan sebagai hari libur nasional Korea. Sementara di Korea Utara hangeul atau joseongeul diperingati setiap tanggal 15 Januari.

Sekarang Huruf Hangeul selain digunakan oleh masyarakat kedua Korea juga digunakan oleh masyarakat keturan Korea di yanbian, Cina, masyarakat keturunan Korea di Jepang, Amerika serikat, dan di Amerika Selatan. Dan selain itu masyarakat Bau-Bau di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara juga menggunakan hangeul sebagai bahasa tulis mereka sejak beberapa tahun yang lalu.

Firsty Chrysant

Postingan lainnya tentang Korea :
1. Buku Cara Mudah Belajar Bahasa Korea (쉽게 한국어를 배워요)
2. Hanok (한옥), Rumah Rradisional Korea
3. Hanbok (한복), Pakaian Tradisional Korea
4. Hallyu (항류), Korean wave atau gelombang korea
5. Kimchi (김치), makanan fermentasi atau asinan korea
6. Chaebol/jaebol (재벌), konglomerat korea
7. Hanguk Munhwawon (한국 문화원) Pusat Kebudayaan Korea Jakarta
8. Belajar bahasa Korea
9. Makanakan korea (한국 음식)
10. Sejarah Huruf Hangeul dan Hunminjeongeum

Advertisement

28 comments

    • Nggak, mas Iwan. Masyarakat Bau-Bau bukan keturunan Korea. Tapi sejak beberapa tahun yang lalu mereka menggunakan hangeul sebagai bahasa tulis mereka. Dan sekarang bagi Bau-bau sangat terkenal di Korea karena memakai hangeul tersebut.

      Jujur aja kalau soal ini aku kok ya merasa sayang aja ya. Masih banyak bahasa daerah indonesia yang mempunyai bahasa tulis. Tapi kok ya kenapa mereka memilih bahasa Korea…:(

        • Karena mereka (pemerintah daerah) menginginkan mempunyai bahasa tulisan sendiri. Kalau Mas Iwan gugling, banyak kok postingan ttg ini.

          Dulu MPer yang dosen di Unhas kalau ngga salah membuat postingan juga. Sekarang beliau kuliah di Amereka.

    • Karena pemerintah daerah sana penegen punya bahasa tulis tersendiri. Banyak loh orang korea yang jd voluntir ke sana buat ngajarin hangeul…

      Emang ga ada bahasa daerah kita lain apa yaakkk??? *masih teteup ga ngerti aye

      • aku nyesel loh gak bisa ngomong daearh juga 😦 ngerti sih kalo orang ngomong jawa tapi gak bisa ngomongnya huhuhu. atau kalo berusaha ngomong jadi lucuuuuu banget.

        • Laahh kan 7 taon tinggal di surabaya. Seharusnya udah lancar kan yaa..?

          Kalo medan bahasanya melayu deli bukan…? Bahasa daerah yang paling kusuka iramanya bahasa melayu (riau)dan sunda… asyiiikkk berirama…^^

          • temen2 aku kemaren kan orang kupang kebanyakan, jadi aku malah bisa ngomong kupang hihihi. kalo yg ngomong jawa biasanya di kantor sih, cuman namanya kantor, daripada mereka pusing dengerin aku ngomong, mending ngomong indo ajalah.

            di medan jarang bagnet orang pk bahasa melayu, palingan di daerah pesisir kayaknya

  1. […] Postingan lainnya tentang Korea : 1. Buku Cara Mudah Belajar Bahasa Korea (쉽게 한국어를 배워요) 2. Hanok (한옥), Rumah Rradisional Korea 3. Hanbok (한복), Pakaian Tradisional Korea 4. Hallyu (항류), Korean wave atau gelombang korea 5. Kimchi (김치), makanan fermentasi atau asinan korea 6. Chaebol/jaebol (재벌), konglomerat korea 7. Hanguk Munhwawon (한국 문화원) Pusat Kebudayaan Korea Jakarta 8. Belajar bahasa Korea 9. Makanakan korea (한국 음식) 10. Sejarah Huruf Hangeul dan Hunminjeongeum […]

  2. […] Postingan lainnya tentang Korea : 1. Buku Cara Mudah Belajar Bahasa Korea (쉽게 한국어를 배워요) 2. Hanok (한옥), Rumah Rradisional Korea 3. Hanbok (한복), Pakaian Tradisional Korea 4. Hallyu (항류), Korean wave atau gelombang korea 5. Kimchi (김치), makanan fermentasi atau asinan korea 6. Chaebol/jaebol (재벌), konglomerat korea 7. Hanguk Munhwawon (한국 문화원) Pusat Kebudayaan Korea Jakarta 8. Belajar bahasa Korea 9. Makanakan korea (한국 음식) 10. Sejarah Huruf Hangeul dan Hunminjeongeum […]

  3. […] Postingan lainnya tentang Korea : 1. Buku Cara Mudah Belajar Bahasa Korea (쉽게 한국어를 배워요) 2. Hanok (한옥), Rumah Rradisional Korea 3. Hanbok (한복), Pakaian Tradisional Korea 4. Hallyu (항류), Korean wave atau gelombang korea 5. Kimchi (김치), makanan fermentasi atau asinan korea 6. Chaebol/jaebol (재벌), konglomerat korea 7. Hanguk Munhwawon (한국 문화원) Pusat Kebudayaan Korea Jakarta 8. Belajar bahasa Korea 9. Makanakan korea (한국 음식) 10. Sejarah Huruf Hangeul dan Hunminjeongeum […]

  4. […] Postingan lainnya tentang Korea : 1. Buku Cara Mudah Belajar Bahasa Korea (쉽게 한국어를 배워요) 2. Hanok (한옥), Rumah Rradisional Korea 3. Hanbok (한복), Pakaian Tradisional Korea 4. Hallyu (항류), Korean wave atau gelombang korea 5. Kimchi (김치), makanan fermentasi atau asinan korea 6. Chaebol/jaebol (재벌), konglomerat korea 7. Hanguk Munhwawon (한국 문화원) Pusat Kebudayaan Korea Jakarta 8. Belajar bahasa Korea 9. Makanakan korea (한국 음식) 10. Sejarah Huruf Hangeul dan Hunminjeongeum […]

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s