Malioboro ~ Jogja

Jalan Malioboro malam hari
Jalan Malioboro malam hari

Setelah menghabiskan siang sampe sore di Candi Borobudur, kami melanjutkan perjalanan ke Jogja. Naik bus (seukuran metromini atau kopaja kalau di Jakarta) ke Jogja dari terminal borobudur.

Kami tiba di terminal Jogja sekitar jam setengah 7. Rasanya badan udah capek seabis keliling-keliling di Candi Borobudur. Eh di bis harus telepon-telepon penginapan yang sempat aku simpan nomornya.

Dari terminal (lupa namanya) kami menuju Malioboro. Eh, taunya penginapan yang bakal kami tuju nasih jauh. Aku nanya-nanya ke petugas Trans Jogja penginapan yang terdekat. Si petugas ngasih tau no temannya yang kerja di penginapan. Oke, kami akhiranna ke penginapan yang di maksud. Tapi jalan yang kami tuju salah. Bukan sostrowijayan tapi Dagen.

Kami berhenti di depan atm. Si uni dan anaknya menunggu di sana sedangkan aku mencari penginapan yang murah. Lebih dari sepuluh penginapan dan hotel yang aku tanya, harga kamarnya semuanya di atas 350 ribuan. Hanya satu penginapan yang harganya 170 ribu. Kamar tidur dengan kipas angin saja. Yaaaah…Padahal kan kalau bisa segitu udah dapet ac dan air panas sekalian yaaa…*dikeplap pemilik penginapan, hehehe.

Lumayanlah daripada nggak. Yang penting ada tempat untuk bisa tidur aja, udah syukur hehehe… Walaupun aku termasuk orang yang sangat susah tidur di tempat lain selain di rumah dan kamar kosku, hehehe… Paling ngga bisa buat rebahin badan aja dah… 🙂

Setelah reservasi kamar dan mandi, kami jalan ke Malioboro. Jalan yang sangat kondang ini sangat ramai. Suasana malamnya sangat ramai. Si uni dan anaknya suka dengan Malioboro ramai pengunjung. Kami makan di salah satu warung makan  lesehan yang ada di jalan Malioboro. Dan ditingkahi pengamen yang datang silih berganti.

Jam sudah menunjukkan hampir jam setengah 12 malam. Hampir semua toko dan pedagang yang ada di Malioboro sudah tutup ketika kami kembali ke kamar penginapan. Badan rasanya sudah letih dan ‘ngretek’ semua. Kamar penginapan yang sederhana (sangat malah) terasa begitu nyaman bagi istirahat tubuh kami malam itu, hehehe…

Pagi harinya kami bersiap-siap jalan ke Candi Prambanan, situs candi hindu yang melegenda karena kisah Loro Jongrang dan Bandung Bondowoso.

3 comments

Leave a comment